Tessa Benedic menganggap cinta adalah omong kosong. Karena pengkhianatan yang dilakukan ayahnya, dia memutuskan untuk tidak jatuh cinta dan memainkan pria sebagai permen karet saja. Dia hanya bersedia terjalin hubungan One Night Stand dan membuang pria itu seolah mereka tidak pernah bertemu.
Satu hari, dia 'tersandung' dan tidur dengan Harley Lawrence. Seorang pria tinggi, tampan, ramah, lembut, dan murah senyum. Tessa hanya ingin memainkannya satu malam, tapi dia tidak menyangka kalau Harley merasa mereka cocok dan justru berpikir serius untuk menikahinya.
Sayangnya, Tessa tertawa dan menolaknya. Bahkan untuk menyadarkan Harley sebagai mainan, dia berkencan dengan pria lain satu minggu kemudian. Namun saat Tessa memasuki kamar hotel, yang pertama dia lihat bukanlah pasangan kencannya. Tapi tubuh seorang pria tanpa kepala yang terus mengucurkan darah di lantai.
Tessa terpana. Begitu dia melihat sosok Harley yang sedang melepas dua sarung tangan hitamnya, tersenyum pada Tessa dan menyambutnya, Tessa tahu dia sudah menginjak ranjau.
Harley tertawa hangat dan menyapanya, "Dia sudah mati. Semua laki-laki yang pernah berkencan sama kamu sudah mati."