21+
Perlakuan tidak adil yang didapatkan Maura dari ayah dan neneknya membuatnya memutuskan pergi ke Paris dengan alasan kuliah. Ia hidup bebas di sana tanpa gangguan, hingga bertemulah ia dengan seorang pria asing tampan dan mereka terlibat malam-malam penuh gairah bersama.
Dari hubungan itu, lahirlah seorang putra yang membuat Maura makin jadi bahan pergunjingan keluarganya. Ia tetap tenang membesarkan putranya seorang diri di Paris meski tidak tahu siapa nama asli dan latar belakang ayah dari putranya.
Hingga 16 tahun kemudian, keluarganya menyuruhnya untuk pulang karena sang adik, Evelyn akan segera menikah. Dan alangkah terkejutnya Maura saat mengetahui siapa calon suami adiknya.
Pria itu, pria tampan yang pernah menghabiskan malam-malam penuh gairah dengannya di Paris lima belas tahun yang lalu. Pria yang nyatanya adalah ayah biologis dari putranya, Kenneth.
Arman Alarick Sandjaya, nama calon suami adiknya sekaligus ayah kandung putranya.
Akankah Maura jujur mengakui siapa Arman bagi Kenneth? Ataukah Maura akan tutup mulut selamanya?
Simak kisah selengkapnya
Cerita ini sequel kedua dari novel saya sebelumnya My Virginity
Start
7 April 2023
Menikah karena dijodohkan dengan seorang yang dari segala sisi sempurna Arina mengira jika dirinya akan bahagia bersama dengan pilihan orangtuanya, tapi rupanya hidup tidak berjalan seperti yang Arina inginkan.
Sadewa Natareja, pria yang masuk ke dalam jajaran anggota dewan rakyat paling muda ini nyatanya tidak bisa menjadikan Arina sebagai seorang istri yang seutuhnya. Pengorbanan Arina menerimanya yang berstatus duda dan merawat anaknya yang berusia kurang dari satu tahun nyatanya tidak bisa membuat Dewa mencintai Arina seperti dirinya mencintai istri pertamanya, Husna.
Dimata Dewa, Arina tidak lebih dari seorang wanita yang dipilihkan ibunya untuk menjadi teman dibawah atap yang sama dan sosok yang menjadi ibu untuk putra kesayangannya sebaik apapun Arina berusaha menjadi istri yang baik untuknya.
Semua hal yang dilakukan Arina serasa tidak berarti sama sekali sampai akhirnya Arina lelah sendiri, meraih cinta suaminya nyatanya hal yang mustahil bagi Arina. Perlahan, Arina menjauh membangun benteng tinggi yang membuat Dewa tersadar betapa seharusnya dia bersyukur memiliki Arina dalam hidupnya.
Sayangnya, semuanya sudah terlambat.
"Mas Dewa, aku capek."