"Aku mohon jangan pisahkan aku dengan anakku." lirih Jennie sambil memegang perutnya. "Kau tidak bisa egois Jennie, aku ayahnya sejak awal kau sudah berjanji akan memberikan anak itu padaku." ucap Taeyong dengan ekpresi marahnya. "Sejak awal aku memang berjanji akan memberikan bayi ini padamu, tapi selama sembilan bulan ini dia ada didalam kandunganku. Aku sangat mencintai bayi ini dan aku tidak rela jika bayiku memiliki ibu lain. Aku adalah ibunya." ucap Jennie merintih karena sepertinya dirinya akan segera melahirkan. Tapi dia harus tetap berbicara pada Taeyong bahwa dia tidak akan rela jika bayinya memiliki ibu lain. "Sejak awal kau mengatakan tidak akan menikah dan hanya akan hidup bersama anakmu, tapi sepertinya keinginanmu itu berubah sejak perempuan itu kembali ke kehidupanmu. Aku tidak akan rela jika perempuan itu menjadi ibu dari bayiku." "Aku rasa itu bukan urusanmu, aku sudah membayarmu untuk bisa mendapatkan bayi itu jadi apa yang aku lakukan nantinya itu bukan urusanmu." Taeyong menatap Jennie marah sekaligus khawatir karena perempuan itu terus saja memegang perutnya. "Aku akan mengembalikan semua uang yang sudah kau berikan padaku, tapi aku mohon padamu jangan pisahkan aku dari bayiku." ucap Jennie sekali lagi memohon pada Taeyong.