Kienna merasa cukup puas dengan lingkup pertemanannya yang kecil. Bukan karena dia tidak suka bergaul. Namun energi sosialnya terbatas. Jadi dia cukup pemilih untuk menentukan sekiranya kapan dia akan menggunakan energinya untuk ber-sosialisasi. Sementara itu, Raya adalah siswa baru dengan kepribadian yang santai dan mudah bergaul. Tidak butuh waktu lama untuk Raya diterima dengan baik oleh teman-teman sekelasnya dan masuk ke dalam club penyiar sekolah. Lingkaran pertemanan Kienna dan Raya cukup jauh sehingga harusnya tidak memungkinkan bagi keduanya untuk berteman akrab. Namun garis waktu semesta memang tidak bisa di tebak. Siapa sangka saat itu Kienna menjadi satu-satunya orang yang dapat membantu Raya? Interaksi sederhana yang kemudian membuat Raya tertarik untuk mengenal Kienna lebih jauh dan mengantarkan mereka pada hubungan yang tidak terduga. Kisah manis ini tiba-tiba kembali terputar dalam benak Kienna bertahun setelahnya dan tidak mau pergi. Jadi singkatnya, saat ini Kienna menuliskan kisah ini hanya karena sedang senggang.