Story cover for KISAH KLASIK DI KOPAJA by cacalalapo
KISAH KLASIK DI KOPAJA
  • WpView
    Reads 15,998
  • WpVote
    Votes 1,224
  • WpPart
    Parts 57
  • WpView
    Reads 15,998
  • WpVote
    Votes 1,224
  • WpPart
    Parts 57
Ongoing, First published Apr 09, 2023
Danda Surya Atmaja, biang kerok kampung yang selalu bikin geger, terpaksa harus angkat kaki dari rumahnya. Bukan karena tobat, tapi karena satu kejadian kelam yang membuatnya terpaksa pergi sejauh mungkin demi menyembuhkan luka dan memulai hidup baru. Sialnya, tempat pelariannya bukanlah surga ketenangan, melainkan KOPAJA (Kos Para Perjaka) sebuah kosan kecil yang sederhana, tapi justru penuh dengan orang-orang ajaib yang membuat hari-harinya jauh dari kata sepi.

Alih-alih mendapat ketenangan, Danda malah dipertemukan dengan segerombolan penghuni yang selalu sukses membuatnya tertawa, kadang karena kekonyolan, kadang karena kebodohan. Namun, di balik gelak tawa yang mereka bagi, ada satu hal yang tak pernah dia duga, sebuah rahasia besar yang selama ini disembunyikan oleh Ayahnya. Kepindahannya ke KOPAJA ternyata bukan kebetulan. Ada benang merah yang menghubungkan dirinya dengan tempat ini dan dengan orang-orang di dalamnya. Benang merah apakah itu?

©cacalalapo, 2023.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add KISAH KLASIK DI KOPAJA to your library and receive updates
or
#504kos
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Broken melodies cover
Rumah Penuh Cerita cover
ALIKA & DEVIN ( TAMAT )  cover
ASRAMA LANTAI 7 {TERBIT} ✓ cover
Kosan Malapetaka  cover
IS IT LOVE?  [On Going] cover
When You Talk cover
TRIPLE J |JenoJaeminJisung| cover
Galaksi✓ cover

Broken melodies

14 parts Ongoing

Kepada siapa kami harus bercerita? Pada Bapak dan Ibu yang sibuk menata masa depan, atau pada dunia yang tak pernah benar-benar mendengar? Pada akhirnya, kami hanya punya satu sama lain, meski seringkali tak tahu cara berbagi beban. Ini tentang kami- Tentang pertemanan yang tak selalu sempurna, tentang kata-kata yang tak selalu terucap, tentang luka yang ditutupi tawa, dan tentang bahu yang tetap ada saat semuanya terasa berat. Kami berjalan, meski arah sering kabur. Kami tertawa, meski ada yang ingin ditangisi. Kami bertahan, bukan karena kuat, tapi karena kami tak ingin menyerah sendirian. Hello, everyone! Ini aku buat sebagai bentuk perpisahan... maybe? Gak tahu juga, yang jelas aku cuma ingin menulis sesuatu yang bisa jadi kenangan tentang masa SMA. Diharapkan keaktifan pembaca untuk vote dan komentar, ya! Biar cerita ini makin hidup, aku butuh pendapat kalian semua. Ini murni dari pikiranku sendiri, no plagiarisme! Jadi, setiap kata yang kalian baca adalah hasil dari ingatan, pengalaman, dan imajinasi yang aku tuangkan. Bantu target 20K, dong! Let's make this story worth remembering. ✨