Manusia memang tamak dan serakah, sedikit sekali mereka bersyukur dan bersabar. Bukankah Tuhan memang menguji hambanya dengan sedikit kekurangan harta, kelaparan dan juga keturunan? Meskipun kau melakukannya demi tujuan yang mulia, semua itu tak bisa membenarkan perbuatanmu, membuat perjanjian dengan Bolo Upoto. Hei Wijaya, dengan nyawa siapa kau akan membayarnya? Warning : Gore and Expllicit content