Mentari masih malu-malu memunculkan dirinya. Burung pagi menyambut kedatangan sang mentari dengan siulannya. Embun pagi meninggalkan jejak diantara dedaunan yang ada di muka bumi. Aromanya menguar ciri khas sekali. Udara masih bersih belum terpapar polusi. Tepat saat embun pagi itu masih menggantung di antara dedaunan, dua insan di pertemukan oleh takdir yang tak di sengaja. Di depan sebuah masjid selepas memuji serta menengadahkan tangannya pada sang pencipta untuk di berikan kemudahan menjalani kehidupan. Tanpa tersadar dari sanalah semua takdir berubah. Pertemuan pertama di depan masjid itu membawa mereka kesuatu cerita baru yang tak pernah terlintas dalam fikiran keduanya. Inilah kisahnya. Kisah yang terjadi di waktu dhuha saat embun pagi masih menguarkan aromanya. "Kamu itu anugerah yang Allah kasih pada saya lewat waktu dhuha saat udara bumi belum terpapar polusi dan embun-embun masih menemani suasana pagi hari."