Story cover for EMBUN {END} by kata_kai
EMBUN {END}
  • WpView
    Reads 75,902
  • WpVote
    Votes 3,229
  • WpPart
    Parts 49
  • WpView
    Reads 75,902
  • WpVote
    Votes 3,229
  • WpPart
    Parts 49
Ongoing, First published Apr 12, 2023
Mentari masih malu-malu memunculkan dirinya. Burung pagi menyambut kedatangan sang mentari dengan siulannya. Embun pagi meninggalkan jejak diantara dedaunan yang ada di muka bumi. Aromanya menguar ciri khas sekali. Udara masih bersih belum terpapar polusi.

Tepat saat embun pagi itu masih menggantung di antara dedaunan, dua insan di pertemukan oleh takdir yang tak di sengaja. Di depan sebuah masjid selepas memuji serta menengadahkan tangannya pada sang pencipta untuk di berikan kemudahan menjalani kehidupan.

Tanpa tersadar dari sanalah semua takdir berubah. Pertemuan pertama di depan masjid itu membawa mereka kesuatu cerita baru yang tak pernah terlintas dalam fikiran keduanya.

Inilah kisahnya. Kisah yang terjadi di waktu dhuha saat embun pagi masih menguarkan aromanya.

"Kamu itu anugerah yang Allah kasih pada saya lewat waktu dhuha saat udara bumi belum terpapar polusi dan embun-embun masih menemani suasana pagi hari."
All Rights Reserved
Sign up to add EMBUN {END} to your library and receive updates
or
#830khitbah
Content Guidelines
You may also like
Langkah (By Auzizahirah) by Auzizahira
39 parts Complete
"Aku kehilangan semuanya dalam satu malam, tanpa memberikanku sedikit waktu untuk berpamitan." Ayesha, gadis yang baru saja tersadar dari koma setelah dua tahun terbaring bak putri dalam dongeng di brangkar rumah sakit. Belum usai dengan luka ditinggal cinta pertamanya, Ayesha kehilangan sang bunda yang selalu menjadi rumah, saat tersadar dari mimpinya ia juga harus menerima kenyataan bahwa sang kakak yang selalu menjadi perisainya juga pergi untuk selama lamanya. "Pada dasarnya malam itu gelap tanpa kehadiran rembulan. Dan hidupku seperti langit saat ini yang kehilangan rembulan. Aku akan Kembali mencari rembulanku." ~Ayesha Kynaaz Syahida Adiputra~ "Kamu tau? Rembulan tidak bisa bersinar tanpa matahari. Sejauh apapun kamu mencari bulan tetap tidak dapat ditemukan, karna bulan itu adalah kamu. Yang membutuhkan cahaya mentari untuk kembali bersinar menerangi langit malam." ~Muhammad Ilham Al-Kahfi~ "Rembulan tidak pernah hilang dari langit. dia hanya bersembunyi di tengah gelapnya malam." Tanpa gadis itu sadari, bahwa takdir menuntunnya pada sebuah misteri yang selama ini keluarganya sembunyikan darinya. Misteri dibalik kepemilikan mata biru yang melekat padanya. Bukan tanpa alasan, tapi demi mencari aman. __________________ Bismillahirahmanirrahim... Ini cerita karangan saya dan hasil pemikiran sendiri. Kalau ada kesamaan Tokoh atau alur, mohon dimaafkan. Sekedar melanjutkan hobi yang sempat tertunda, hehe selamat membaca, terimakasih...
10. Saktah by rsaryani91
42 parts Complete
"Belajar apa hari ini Gus, dengan anak-anak?" "Tajwid. Anak-anak belajar Bacaan istimewa dalam al quran, bacaan gharib." "Kenapa membaca al quran harus dengan tajwid, Gus?" "Perintah Allah. Agar kita menjaga kemurnian Al quran, melafadzkan sesuai hak-hak hurufnya dan menjaga lisan agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan terjerumus perbuatan dosa." jawab seorang pria yang dipanggil Gus. Si Wanita yang bertanya tadi tersenyum simpul. "Sepertinya Gus, Perjalanan kisah kita akan serupa dengan salah satu makna bacaan gharib. Yaitu saktah. agar kita sama-sama menjaga kemurnian hati, menjaga hak-hak pribadi kita dan agar kita terhindar dari perbuatan dosa." Pria itu terdiam mencerna ucapan wanita yang duduk di seberangnya. "Saktah?" tanyanya dan Sang Wanita mengangguk. "Iya. Saktah. Aku yakin Gus lebih paham makna saktah. Kita perlu memberi jeda, berhenti sejenak, menekan ego kita sambil memikirkan apakah kita ini benar-benar yang terbaik untuk satu sama lain, setelah itu kembali kita teruskan." jelas Si wanita dan langsung beranjak dari tempat itu. Sang Pria masih duduk sembari menatap kepergian wanita yang pernah ingin dia nikahi. Senyum tipis tercetak di wajahnya, di tengah keramaian kota itu dia bergumam sendiri, "Kamu lupa, jika menemui tanda saktah, bukan hanya harus memberi jeda tapi juga harus menahan napas. Aku belum tau seberapa lama kemampuan manusia bisa menahan napas. Doaku, kamu segera kembali atau aku akan kehabisan napas karena terlalu lama mengamalkan saktah.".
You may also like
Slide 1 of 9
Cinta Neng Zulfa (Selesai) cover
DIBALIK DINGINMU, ADA AKU. cover
Penghujung Takdir (selesai)  cover
Ijbar [Selesai] cover
Langkah (By Auzizahirah) cover
My Crush Boy Next Door cover
10. Saktah cover
Kutemukan Cinta Di Tanah Suci cover
AZALEA cover

Cinta Neng Zulfa (Selesai)

87 parts Complete

Katanya jangan menaruh rasa pada seseorang yang tak mampu membaca muramnya wajahmu, tak mampu menafsirkan sembab matamu karena tangis, juga gelagat kepanikan jari jemarimu menahan sakit. Namun, pertanyaannya, bagaimana kalau rasa cinta itu sudah terlanjur ada? Bagaimana cara menampiknya? *** Zulfa Zahra El-Faza, seorang putri kiai yang tidak pernah tertarik dengan cinta, apalagi pernikahan di usianya yang masih relatif muda. Namun, semenjak Fatih Thoriqul Firdaus, gus dari pesantren tempatnya menimba ilmu datang dalam hidupnya, segalanya berubah. A story by Puput Pelangi