Beautiful Omega Boy
  • Reads 50,111
  • Votes 4,424
  • Parts 35
  • Reads 50,111
  • Votes 4,424
  • Parts 35
Ongoing, First published Apr 15, 2023
Serigala yang melindungi kekasihnya yang sangat cantik seperti malaikat,
anak omega yang selalu berontak ke alpha nya sekarang menjadi semakin nakal 

Lee Jeno dan Huang Renjun anak yang pernah menggemparkan Korea 3 tahun yang lalu, Sekarang bertemu kembali dengan penampilan yang berbeda

Welcome to Beautiful Omega Boy and enjoy reading the stories I created 

Start:19-04-2023
End: 29-04-2023
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Beautiful Omega Boy to your library and receive updates
or
#17aob
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Fiction -sungjake✔ cover
Kisah Tak Sempurna cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.