Seorang anak kecil yang terlihat sedang menangis sendiri didepan danau kecil membuat seorang anak kecil satunya lagi menghampirinya.
"Pesss", bunyi permen karet mengagetkan anak kecil itu. "Heheheh, sorry. Kamu kenapa?, Kok nangis", tanya anak kecil tadi sambil duduk disamping anak kecil yang menangis.
"Hiksss...huhuhuhuu", anak kecil itu tidak menanggapi dan tetap saja menangis.
"Heyyy, jangan nangiss", pintanya
"Kenapa semuanya jadi seperti ini, hikss". Ucap anak kecill itu.
"Ku mohon jangan nangis, kamu kan cowok, masak jadi cowok cengeng kok, cemeen", jelas anak itu.
Anak kecil yg satunya melirik sekilas.
'iiiyaa, aku GK nangis lagi kok"
"Nahh gitu dong jadi cowok itu harus kuat gak boleh cengeng masak kalah sama aku yang cewek", jelas anak itu
Semua berawal dari surat cinta yang di anggap menjijikan oleh Luca, surat itu dari Kalias anak pendiam dengan kaca mata bulatnya.
surat berujung rasa menyedihkan menenggelamkan Kalias, membuatnya sadar jika segala sesuatu dilandasi dan digantungkan pada fisik.
ia akui ia tak semanis temannya, Nolan. Tapi ia masih berharap jika Luca menerimanya bukan karena ingin mendekati Nolan, tapi nyatanya semua membuatnya sadar.
Jika Kalias kalah, dan ia terperosok masuk dalam hubungan rumit. Hubungan di mana perasaannya digantungkan, Luca yang menyukai Nolah yang seorang primadona, dan Luca yang kekasih seorang Kalias seorang submisif biasa.
"Aku akan mengencani bahkan menikahi temanmu, jika kamu bersama orang lain, agar di setiap pertemuan kalian, aku bisa terlibat dan masih bisa melihatmu."