Amerta tengah terduduk dibawah rintikan hujan malam, tak ada dingin yang mampu memadamkan api kemarahannya saat itu, ia mengepal tangan kemudian memukul angin hampa didepannya. Air matanya bersatu dengan tetes hujan dibawah malam kelabu hari itu. Kepalanya terlalu berisik untuk malam yang sunyi. Bercerita tentang seorang gadis yang memutuskan tidak berkeluarga, seorang gadis yang menjelaskan alasannya lewat trauma kehidupannya. Akankah Amerta menemukan cinta sejatinya? Atau ia akan tetap sendiri seumur hidupnya? Siapakah Denara yang selalu ia banggakan disetiap ceritanya? Akankah Denara memiliki nasib yang sama dengan Amerta?All Rights Reserved
1 part