Hanna baru saja pindah ke rumah baru di sebuah perumahan yang tenang. Rumah sebelahnya sudah langsung menarik perhatian bukan karena arsitekturnya, tapi karena penghuninya Arga, duda tampan yang tinggal sendiri.
Dari kejauhan, Arga terlihat seperti pria dewasa yang cool dan misterius. Tapi siapa sangka, di balik wajah tampannya, tersimpan kebiasaan-kebiasaan absurd yang bikin siapa pun terpingkal. Mulai dari nyanyi dangdut saat mandi sampai tertidur di teras dengan mulut nganga.
Pagar rumah mereka menjadi batas antara dua dunia yang sangat berbeda, dunia ceria penuh drama remaja Hanna, dan dunia santai penuh kelucuan Arga. Siapa sangka, cinta bisa tumbuh dari pagar itu, lengkap dengan segala kegagalan dan kekonyolan yang tak terduga