🐥Please vote setelah membaca🐥
"Mungkin bagimu pernikahan kita tidak ada artinya, Tapi bagiku pernikahan ini sangat berharga, meskipun didasari oleh perjodohan dan tidak ada cinta didalamnya." lirih Cakra Zalendra menatap istrinya lekat
"Jadi mau kamu apa? Aku tidak mencintaimu dan tidak akan pernah, didalam hatiku ada seseorang yang ku inginkan untuk jadi suamiku dan itu bukan kamu." kata Nafisa Zavira tanpa menoleh sedikitpun pada lelaki yang saat ini menjadi suaminya
"Aku tidak menginginkan sesuatu yang berat. belajarlah mencintaiku, Jadilah istri yang baik untukku, kamu pikir aku mencintaimu? Tidak sama sekali, tapi aku menerima pernikahan ini dengan ikhlas" sang suami menunduk, bulir air mata lolos begitu saja melewati pipi
"Menurutmu itu adalah hal yang mudah, bagiku sangat sulit, Aku akan tetap melaksanakan tugasku sebagai istri, tapi aku tidak yakin untuk mencintaimu." Nafisa mengelus pipi suaminya. diseka air mata itu
"Ya. setidaknya kau masih mau menerima pernikahan ini." Cakra tersenyum
"Setidaknya untuk saat ini." Nafisa menatap wajah sang suami lekat. Cakra mengangguk
Bagaimana kelanjutan kisah perjodohan Cakra dan Nafisa?
Apakah akan ada cinta yang hadir di hati Nafisa untuk suaminya?
Kembar bersaudara harusnya sama, namun ini tidak. Moza Latika Pradipta dan Zoya Latisha Pradipta, memiliki sifat berbanding terbalik, bahkan berlawanan. Tidak pernah sinkron dan tidak pernah akur.
Dipertemukan dengan laki-laki yang baik, dengan cara tidak sengaja atau dipertemukan dengan badboy seperti di novel mungkin menyenangkan. Tapi tidak dengan Zoya Latisha Pradipta yang justru dipertemukan dengan cowok yang menyebalkan.
Berawal dari Latisha menabrak mobil Sergio Nakula Alvaro, mengakibatkan mereka harus bertemu dalam setiap waktu.
Bagaimana hubungan Latisha dan Latika?
Dan bagaimana Latisha menyelesaikan permasalahannya dengan Sergio?
Bisakah Latisha mengubah cowok es batu menjadi hangat?