Story cover for UTOPIA by FaihaNbla
UTOPIA
  • WpView
    Reads 20
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 20
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Apr 19, 2023
Aku kesakitan, kalian masih tetap tertawa

Aku selalu di remehkan oleh orang sekitarku, hidupku benar benar hancur saat ibuku meninggal.

"Sampah seperti lo ga pantes ada disini"

"Menjijikan"

"Dasar pembunuh"

"Mati aja lo"

"Spesies kayak lo ga pantas hidup"

"Lemah"

"Ga berguna, kenapa sih lo ga mati aja"

"Cewe gila"


Berbagai macam cacian yang aku terima setiap hari sehingga itu mengganggu pikiranku 

Aku selalu bertanya tanya kepada diriku sendiri, apa benar aku emang ga pantas di dunia ini?, atau lebih baik aku mati saja, semua orang menginginkan kematianku termasuk keluarga ku sendiri.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add UTOPIA to your library and receive updates
or
#8anasera
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Hopeless cover
Sejenak Luka cover
Stres In Life cover
AghaVela [SELESAI] cover
Memorable cover
RAESHA (Revisi) cover
Breathe cover
PENGALAMAN KU, KISAH DIA cover
Diary Depresiku cover

Hopeless

31 parts Complete

[COMPLETED] "Whoever told you that life would be easy, I promise that person was lying to you." --Kondisi dimana tidak memiliki ekspetasi tentang hal-hal baik yang akan terjadi dan juga kesuksesan di masa mendatang. [Definition of Hopeless] Apakah ini tentang kisah cinta masa remajaku? Astaga, bahkan aku tidak yakin tentang cinta itu nyata. Yang aku tahu hanya luka dan luka. Itu saja. Tangisanku bukan tangisan patah hati, lagipula perasaanku sudah mati. Jiwaku diasuh oleh sepi, hingga teman terbaikku hanya rasa sendiri. Setidaknya aku punya mereka, orang yang mengajariku bahwa aku tidak sendirian. Meskipun ada kalanya aku menyerah dan pasrah. Apakah akhir ceritaku ini bahagia? Apakah aku akan terus berkawan dengan tangisan, hingga aku lupa cara untuk mencari kebahagiaan? Aku hanyalah satu dari ratusan orang yang sakit secara jiwa, aku bersahabat dengan sesuatu yang mereka sebut depresi. Hingga yang kukenali hanya keputusasaan pada masa depan diri sendiri.