Sejak lahir, hidup Elara adalah sebuah pertempuran. Tubuhnya telah lama menjadi medan perang bagi diagnosis-diagnosis asing dan menyakitkan: Otitis Media Supuratif Kronis Bilateral dan Mastoiditis Bilateral yang membuatnya berdiri dalam pandangan jijik orang. Penderitaan (Dukha) adalah teman lamanya.
Namun, penderitaan tidak berhenti di fisik. Seiring waktu, trauma masa lalu, depresi yang menghimpit, dan ketakutan mendalam terhadap setiap wajah di sekitarnya-hasil dari pelecehan yang merenggut kepercayaannya-menggerogoti jiwanya hingga ke titik nol. Obat-obatan yang menyelamatkan mentalnya justru menjadi 'racun' baru yang kian menumpuk, perlahan mencabut ingatannya satu per satu.
Elara tahu, ia tak mampu lagi menampung. Kepalanya adalah wadah yang gagal, tempat memori menjadi abu.
Dalam tindakan putus asa untuk melawan kepunahan diri, Elara mengambil pena dan buku usang. Ia tidak menulis otobiografi; ia menulis ringkasan. Bukan dialog, bukan narasi utuh. Hanya goresan tinta yang mengabadikan esensi, aroma, dan emosi yang sempat ia tangkap sebelum semuanya lenyap. Setiap tetes tinta yang bercampur dengan air mata di atas kertas adalah sebuah kesaksian sunyi.
"Ini belum usai," bisiknya pada dirinya sendiri, sementara jemari ringkihnya terus menari, didorong oleh sisa-sisa daya hidup (Bayu) yang tak mau menyerah.
'SAMAR' adalah kisah pilu tentang perjuangan terakhir jiwa untuk membuktikan bahwa ia pernah ada, pernah mencintai, dan pernah merasakan sakit. Ini adalah jurnal yang ditulis bukan untuk dibaca, melainkan sebagai upaya putus asa untuk menyelamatkan diri dari kegelapan yang merenggut identitas.
"Cowok pakai earphone, topi warna hitam arah jam satu"
Alexa reflek menoleh, mengangkat sebelah alis bertanya.
"Gue mau nantang lo buat bikin tuh cowok jatuh cinta bahkan tergila-gila sama lo. Ya-itu pun kalo lo bisa"
"Gak. Jawabannya tetap gak."
"Claudia suka banget bahkan tergila-gila sama dia, lakuin berbagai cara supaya gak ada cewek yang berani dekat-dekat sama tuh cowok, kalo sampai lo berhasil buat tuh cowok jatuh cinta bahkan bucin mampus-"
"Ok deal."
Dan, itu adalah awal mula kisah Alexa dan Aldrich dimulai.
***
Aldrich Shaquille Mc Muller
Blasteran Brasil-Indonesia.
Most Wanted Boy dengan predikat terpanas tahun ini dikalangan siswa siswi di negaranya sekaligus cucu pemilik Muller Internasional School. Sekolah Internasional yang terkenal dengan fasilitas terlengkap dan biayanya yang fantastis.
Tampan
Kaya-raya
Dingin
Tak tersentuh.
Calon penerus perusahaan terkemuka 'Muller Corporation'' Cucu kesayangan William Mc Muller. Konglomerat sekaligus pemilik Muller Internasional School.
Terlalu di manjakan, menjadikan Ia sosok yang tidak suka dibantah. Apapun yang diinginkan Cucunya. William Mc Muller akan selalu menuruti.
Tetapi, ada satu hal yang sulit untuk William Mc Muller turuti dari keinginan Cucunya. Biasanya sang Cucu hanya meminta barang, pulau, villa dan berbagai macam perintilan kecil lainnya.
TAPI INI?
Kenapa Cucunya malah meminta Seorang Gadis kepadanya?
Apalagi setelah mengetahui asal-usul Gadis itu yaitu Anak bungsu dari Keluarga Louis.
Perlu di garis bawahi. LOUIS
Musuh dari keluarga Muller!
Alexandra Qotrunnada Louis
(Murni dari otak author)
(⚠️Jangan ada plagiat!)