Tumbuh dalam keluarga yang utuh namun rusak membuat remaja laki-laki bernama Raden Gemma Pramudya yang seharusnya sempurna malah meredam lara. Sebab itu pula, Gemma tak percaya cinta. Bagi Gemma, jatuh cinta hanyalah perkara goblok sebab manusia mau saja dibutakan mata hatinya. Sang ayah yang gila kata sempurna dan ibunya yang ingin pamor membuat Gemma mati rasa. Belum habis rasa sakitnya, sang adik yang seharusnya menjadi tempat terakhir untuknya berpulang malah pergi, meninggalkan setumpuk rasa kecewa dan kehilangan yang luar biasa. Gemma memang hidup, tapi rasanya mati. Sebab rasa sakitnya membuatnya lupa dengan kata bahagia. Sampai pada akhirnya Gemma bertemu dengan gadis bernama Selina Danuarta yang tetap menggenggamnya meski ia luluh lantak pada penghujung sore kala itu.