"Jangan marah-marah terus Jas." "Lo gak suka gue marahin?" "Lo kalau marah biasanya karena kangen. Sekarang kan gue udah di sini. Mau apa cantiknya Galang?" Mendengar itu Jassie menjatuhkan bahunya, bola matanya yang sempat melebar itu berubah teduh. "Gue gak bisa kontrol emosi gue." "Iya gue tau." "Kalau gue gak marah sama lo, gue gak tau mesti ngelampiasin ke siapa lagi." Jacynda Shavonne Pahlevi tidak pernah memiliki peran siapapun dalam hidupnya. Semua orang menganggap sikapnya kekanakan dan emosional. Tapi sejak dekat dengan Galang Pranaka Ganendra, Jassie mulai tahu kalau hidupnya seberharga itu. Bersama Galang, Jassie jadi merasa punya sandaran. Bersama Galang, Jassie bukan hanya bahagia tapi juga sempurna. Namun Jassie lupa, sesuatu yang terlalu sempurna terkadang hanya cara semesta mengecoh manusia untuk menghadapi kejutan besar di depan sana. Jassie tidak tahu kalau seseorang yang memberikan cahaya di hidup orang lain ternyata justru membuat cahayanya sendiri redup. ©Cover by Pinterest
18 parts