A Letter to Remember

"Kapan kamu ke Jepang? Sakuranya udah kembang nih."

Bahkan bukan hanya sakura yang ingin aku lihat. Tapi seseorang yang bertahun-tahun hanya mengirimkan satu-dua kalimat lewat whatsapp. Seseorang yang teramat egois untuk tidak pernah menjawab ribuan pertanyaan yang ku-ajukan. Seseorang yang menemukan rumah tetap meskipun aku tahu itu bukan rumah yang dia impikan.

Entah bagaimana wajahmu sekarang. Setinggi apa kamu saat ini. Apa masih suka lagu yang sama denganku kala itu? Atau kau sudah berubah sebagaimana rumah lama yang kini tak berpenghuni.

"Kau tidak akan menjawab pertanyaanku. Jadi, teruskanlah apa yang mau kau ceritakan. Aku tetap di sini. Aku tidak kabur seperti seseorang yang kini hilang."