Pada usia 28 tahun, Dosen Jennie Kim adalah figur paling berwibawa di Fakultas Manajemen Bisnis. Ia membangun reputasinya di atas fondasi profesionalisme yang dingin dan menghindari segala bentuk kekacauan emosional. Baginya, karier yang cemerlang adalah segalanya.
Semua strateginya berantakan ketika ia berhadapan dengan Lisa Manoban (22), mahasiswi Semester 6 yang bersemangat dalam Fotografi/Seni, tetapi mengambil mata kuliah Jennie. Lisa, dengan kepercayaan dirinya yang matang, adalah satu-satunya yang berani menantang teori dan otoritas Jennie di depan kelas.
Perbedaan usia enam tahun dan status terlarang mereka menjadi semakin tipis saat interaksi profesional berubah menjadi rahasia yang mengikat. Sebuah insiden di luar kampus, di mana tak ada gelar dan batasan formal memaksa mereka mengakui daya tarik yang tak terhindarkan.
Akankah Jennie, sang ratu keteraturan, mempertaruhkan segalanya, termasuk reputasinya, hanya demi hasrat terlarang yang ditawarkan oleh mahasiswi dewasanya? Dan siapkah Lisa untuk menjadi rahasia terbesar yang siap menghancurkan karier dosen yang sangat ia kagumi?
Bagi Jennie Kim, cinta mereka berwarna maroon-warna anggur yang tumpah di kaus putih, pipi yang merona karena ciuman pertama, dan karat yang tumbuh di antara telepon. Untuk bertahan hidup, ia mengubah legasi menyakitkan itu menjadi sebuah novel, berharap bisa menemukan kedamaian di halaman terakhir.
Bagi Lalisa Manoban, cinta mereka adalah serangkaian foto candid yang tidak pernah ia rilis-terlalu indah untuk dihapus, terlalu menyakitkan untuk dilihat. Kini, lima tahun kemudian, kesuksesan internasional tidak mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan Jennie.
Ketika sang fotografer menemukan novel yang ditulis oleh inspirasinya, takdir memaksa mereka untuk berhadapan kembali. Akankah mereka menemukan warna baru yang lebih lembut setelah badai, atau ditakdirkan untuk selamanya terperangkap dalam warna merah Maroon yang gelap dari masa lalu mereka?