PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT! Dunia sangat keras untuk anak kecil yang tidak tahu apa-apa seperti dia. Anak laki-laki penyuka senja yang di benci orang tuanya sejak pertama kali menghembuskan nafas di bumi. "Sajak mau di sayang Ayah" "Sajak pengen ngerasain pelukan Bunda" "Sajak nggak suka di beda-bedain, Sajak pengen kaya Kak Sastra" Di beda-bedakan, di caci maki, di benci, di sebut pembawa sial, di pukul, dan selalu menerima ketidakadilan. Anak laki-laki yang lahir di bulan Juni ketika langit sedang kelabu dan menangis berbentuk butiran rintik hujan yang mengguyur bumi dengan derasnya, menjadi saksi kelahiran bayi yang tidak pernah di harapkan kedua orang tuanya. SAJAK HUJAN JUNI. Anak laki-laki kecil yang sudah tumbuh menjadi remaja tampan itu kini menemukan semestanya sendiri. Semesta yang lebih penting dari bumi dan lainnya. Semesta yang menjadi tujuan pulangnya. Semesta yang menjadi rumah ternyaman nya. DELANKA NARASI SEMESTA. Gadis manis yang membuatnya masih berjalan tegap di bumi. Dia baik, indah dan mendekati sempurna. Mungkin, Tuhan menciptakan nya saat sedang tersenyum. Keluarganya juga berbanding terbalik dengan keluarga Sajak. Dia di kelilingi orang-orang yang sangat menyayanginya. 'Sajak menyayangi Semesta, tapi, Semesta bukan hanya untuk Sajak' Jangan menyimpulkan alur cerita seperti di deskripsi. Langsung cuss baca aja. Slow Update.