Original Story yang ditulis dengan alur dan plot tak terduga. Cerita tentang kisah sepasang anak muda yang memperjuangkan cinta demi restu orang tua. Dalam pelarian panjang yang penuh ketegangan dan drama. Diwarnai dengan romantisme, tawa dan air mata. Dan dibumbui dengan indahnya persahabatan, sakitnya penghianatan, dan cinta tanpa batas seorang Ibu untuk anaknya. Dalam keseruan perjalanan dari Jakarta, Yogya, Bromo hingga Bali. Prolog : Berpacaran dengan Alma selama lima bulan, Barra terus saja menolak saat Alma ingin mengenalkannya kepada orang tuanya. Ia belum siap jika harus berhadapan dengan Ayah Alma, seorang Jenderal paling disegani di negeri ini. Barra merasa dirinya tak sebanding. Ia tidak punya apa-apa untuk dibanggakannya, selain Ibunya. Ia bahkan tak pernah mengenal Ayahnya yang telah meninggalkannya begitu saja sejak ia masih kecil. Sampai saat hari itu tiba, saat Barra benar-benar harus berhadapan dengan Sang Jenderal yang ternyata tak menyetujui hubungan mereka. Barra hampir saja putus asa, hingga kemudian Alma muncul di hadapannya. Menangis dan memohon untuk membawa pergi dirinya. ... "Mobil polisi di depan!" Pekik Barra. Dibukanya jendela mobil. Dilihatnya sebuah sedan coklat dengan tulisan polisi terhalang sebuah truk di depan mereka. "Belok Dom!" "Ke mana?" Wajah Dominik berubah panik. "Ke mana aja! Polisi di depan kita!" Teriak Barra. "Ya, Tuhan!" Mata Alma kini sudah berkaca-kaca. Dominik membelokan mobilnya ke sisi kiri, ke halaman belakang sebuah bangunan kosong. Tepat di samping pagar tembok penginapan yang tinggi. Dimatikannya mesin mobil. Lalu menunggu dengan tegang. Terdengar bunyi pintu pagar besi yang di dorong, disusul suara mesin mobil yang masuk ke halaman.
30 parts