Popularity merupakan cerita yang mengangkat kisah siswa SMA Negeri Pelita Bangsa yang berusaha keras untuk mendapatkan popularitas. Berbagai hal mereka lakukan agar keberadaan mereka dapat terlihat. Mulai dari selalu menjadi bintang kelas bahkan bintang pelajar, bergabung menjadi anggota OSIS, dan sebagainya. Mereka benar-benar gila dengan ketenaran. Salah satunya, Livia Stephanie Maheswari.
***
"Lo nggak tau, gimana rasanya terabaikan! Gue hidup, tapi nggak terlihat! Lo nggak pernah tau, karena lo nggak pernah ngerasain itu! Lo tenar karena keluarga lo donatur sekolah. Tanpa itu, lo juga cuma ... LOSER." Livi memandang remeh ke arah Zavas, membuat rahang pria itu mengeras.
"Yes, Babe. Ucapan lo bener," jawab Zavas dengan suara seraknya. Mendengar itu, membuat jantung Livi tidak aman. Namun, dia masih berusaha untuk terlihat cool.
"Gue tenar emang karena orang tua gue. Tapi apa gue haus ketenaran? Gue nggak kayak lo. Dan perlu lo tau, tanpa lo sadari, lo sendiri yang LO-SER." Kini mata Livi sudah memanas, tangannya mengepal kuat. Sebelum Livi meneteskan air matanya, Zavas sudah pergi lebih dulu, meninggalkan Livi yang berusaha keras membendung genangan air mata itu.
***
"Oke, satu-satunya cara, gue harus deketin dia buat bikin nilainya hancur."
Agatha Kayshafa.
Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu.
Pradeepa Theodore.
Tepat sebelum balapan, ia malah salah fokus mendapati seorang gadis yang beraroma sangat memabukkan. Detik itu juga Theo bertekad untuk mendapatkan gadis itu.
Faktanya mereka ternyata satu sekolah, semua mengenal Theodore, sang kapten basket. Namun berkebalikan dengan Agatha, gadis yang keberadaannya saja tidak diketahui warga sekolah.
•••
"Balapan kali ini taruhannya mobil lo. Kalo gue kalah, lo bisa ambil cewe gue," ucap Samuel.
"Nggak impas. Mobil gue lebih mahal ketimbang cewe lo," balas Theodore bergegas masuk dalam mobilnya.
Itulah janji yang Samuel buat dengan Theodore.
Theodore yang awalnya tidak tertarik dengan gadis yang dijadikan taruhan oleh Samuel lantas buru-buru menarik kata-katanya dan mendeklarasikan bahwa dirinya amat sangat tertarik dan akan membuat gadis itu selalu berada disisinya.
•••
"I'm a tattoo artist."
"Oh ya?"
"Want to be the first? And try a red mark on your neck?"
"Stress!"
‼️Harsh words, toxic shit, and mature.