"𝑴𝒆𝒏𝒈𝒂𝒑𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌 𝒌𝒊𝒕𝒂?" Kara, gadis itu tak henti-hentinya memandang ke arah lapangan. Sudah sepuluh menit ia melakukan itu. Entah hal menarik apa yang ada di sana. Sudut bibirnya sedikit tertarik ke atas. Matanya pun ikut tersenyum. "Kalo suka itu ajakin ngobrol, bukan cuma dilihatin aja" Perasaan ini tumbuh begitu saja. Bahkan untuk seseorang yang hatinya bukan untuk ku. Mana ku tau jika hati ini akan jatuh padanya? Setiap hari yang kulakukan hanya memandangnya dari kejauhan. Begitu tampan dan mempesona. Tak heran banyak yang menyukainya. "Seandainya kamu tau tentang perasaan aku. Apa mungkin kita bisa lebih deket?