Giza Safira Prautami, anak perempuan satu-satunya dari salah satu keluarga konglomerat, bermimpi memiliki suami seperti papanya yang merupakan suami idaman kebanyakan wanita; bertanggung jawab, tegas, berwibawa, lemah lembut, penuh kasih sayang, selalu berusaha membuat keluarganya bahagia, selama hidup nggak pernah membuat masalah di mana pun, dan banyak lagi hal baik dalam diri papanya. Jika dituliskan satu per satu akan setebal kamus bahasa Indonesia.
Namun, bagaimana jika sejak SMA kelas 11, lelaki yang gencar mendekati dan memperjuangkannya adalah Cakra, cowok red flag, seorang anak pindahan yang suka berbuat onar di sekolah, suka mabuk-mabukan, dan banyak karakter buruk yang dimilikinya.
Sayangnya, semua perjuangan Cakra tak membuat Giza luluh. Gadis itu malah jatuh cinta pada kakak tingkatnya di kampus.
Di sisi lain orang tua Giza menginginkan anaknya harus berpacaran dengan pria yang memilliki status sosial yang setara dengan mereka.
Hingga pada akhirnya siapa yang akan Giza pilih? Cakra yang status sosial sama dengannya atau kakak tingkat yang ia cintai, tetapi berasal dari keluarga biasa saja?
Publish: 03 Mei 2023
The End: 29 November 2023
Cerita ini masuk reading list Spotlight Romance of February 2024 by Wattpad RomanceID
Dari penulis The Dance of Love dan Right Time To Fall In Love: Pemenang Penghargaan The Wattys 2021 kategori Romance
***
"Sepatu yang kuberikan tadi, aku tidak ingin kamu memakainya. Pakai kalau kamu sudah siap untuk melangkah ke dalam hidupku. Siap berjalan bersamaku."
Manal Maulana Hafidz menghadiahkan sepasang sepatu kepada Ava Kiranmala, software engineer dalam tim yang dipimpinnya. Sebagai penghargaan karena Ava mau berpura-pura menjadi tunangan Manal, saat Manal harus menghadiri resepsi pernikahan mantan kekasihnya. Namun menggandeng tangan Ava satu jam saja tidak cukup. Manal mendapati dirinya ingin membuat hubungan mereka menjadi nyata.
Setelah pengkhianatan dua laki-laki yang paling berarti dalam hidupnya--ayah dan mantan pacarnya--Ava menutup pintu hatinya rapat-rapat. Tidak seorang pun diizinkan masuk ke sana. Tetapi pertahanan diri Ava diuji ketika Manal menyatakan perasaan dan tak kenal lelah meyakinkan Ava bahwa Manal tidak akan menyakitinya.
Semakin Ava menjauh, semakin Manal gencar mengejarnya. Untuk satu kalimat penolakan dari Ava, Manal menyiapkan lima peluru berikutnya. Bisakah Manal menemukan kunci untuk membuka hati Ava? Lalu memasangkan sepatu indah pilihannya di kedua kaki Ava?