Story cover for Anak Muda Kadang Lupa by WidiDwi_
Anak Muda Kadang Lupa
  • WpView
    Reads 247
  • WpVote
    Votes 14
  • WpPart
    Parts 19
  • WpView
    Reads 247
  • WpVote
    Votes 14
  • WpPart
    Parts 19
Ongoing, First published May 03, 2023
Pada dasarnya manusia sudah tau mana yang benar dan mana yang salah. Semua informasi, kata-kata motivasi dan aturan-aturan sudah tersimpan di dalam pikiran manusia, namun terkadang kita lupa dimana tempat ingatan itu berada. 

Buku ini hadir  untuk mengingatkan kamu, bukan untuk memberitahu kamu. Tapi jika ternyata kamu belum tau, syukurlah kalau bisa membantu. 

Aku harap buku ini bisa menebalkan semangatmu yang mulai memudar, menagakkan tubuhmu yang sudah membungkuk, dan mengangkat dagumu untuk menatap kedepan. 

Ingat, tujuan hidupmu masih panjang. Kalau kamu mau berhenti saat ini, maka kamu membuang semua kemungkinan yang akan terjadi di kemudian hari. Siapa tau kalau kamu tidak berhenti di hari ini, kamu akan meraih kemenangan di hari esok.
All Rights Reserved
Sign up to add Anak Muda Kadang Lupa to your library and receive updates
or
#292mutiara
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
It's Okay, Kamu Normal ! cover
between love and edelweiss [CHIKZEE] {END}~ cover
don't leave daddy CH2 (END) cover
Kamar Kosong 13 S2 [End] ✓ cover
Aku Saat Ini : Tidak Boleh Sempurna cover
Letters for Self cover
Bawa Perubahan cover
SEANDAINYA SEMUA ORANG PERGI MENINGGALKANMU [LENGKAP] ✔ cover
Aku (hampir) Menyerah ✔️ | END cover

It's Okay, Kamu Normal !

23 parts Complete

Banyak orang datang dan pergi tanpa alasan, sekalinya ada hanya seperti bayangan. Memang dalam menjalani proses kehidupan terkadang terasa berat dan melelahkan. Jadi tetap semangat ya untuk menggapai kebahagian. Sering kali suara ini dibungkam, segala usaha tidak dihargai dan telinga merasakan sakit karena suara-suara yang cukup berisik. Lalu esokan harinya semua dibanding-bandingkan seolah apapun yang dijalani salah sehingga terpaksa wajah ini memakai topeng kepalsuan lalu bergerak seperti wayang. Apakah harus diam melihat keasingan antara jiwa dan raga ini ? Apakah salah jika menjadi diri sendiri ? "Tuhan, kapan kebahagian datang kepadaku? Mereka sudah lari jauh didepan sedangkan diri ini masih pada tempatnya". Memang tanpa harapan hidup terasa hampa sedangkan kesabaran dan bersyukur merupakan salah satu kunci dalam kehidupan. Bukankah hanya Maha penciptalah yang bisa membantumu. Jadi apakah semua ini normal? Apakah hanya diriku saja yang merasakannya? Lalu bagaimana aku harus bertahan?