Story cover for Langit dan Lukanya  by calmezara
Langit dan Lukanya
  • WpView
    Reads 1,417
  • WpVote
    Votes 554
  • WpPart
    Parts 25
  • WpView
    Reads 1,417
  • WpVote
    Votes 554
  • WpPart
    Parts 25
Complete, First published May 06, 2023
Mature
Sebelum baca cerita nya, jangan lupa buat follow akun me ya.


" za, diantara langit , apa yang paling kamu sukai ? " Arasya melepaskan pelukannya,  menatap lekat mata lelaki itu dengan mata indahnya.
" Senja, " Jawab Nya tersenyum manis.

"Kenapa?" Ia kembali bertanya.
" Karena senja tidak pernah mengeluh ketika keindahan nya diganti oleh langit malam, ia akan tetap kembali dihari esoknya dengan membawa kembali sejuta bahagia baru, " jawab nya dengan senyuman yang tak lepas dari bibir nya .

" Mengapa tidak pelangi saja ? Ia memberikan warna tersendiri di langit , lukisan nya mampu membuat kita tersenyum, " ujar Arasya menyela .

"Pelangi memang indah , warna nya melukiskan sesuatu yang berarti di langit , namun ketika waktunya usai, pelangi akan menghilang kembali, pelangi dan warna nya akan pergi tanpa pernah tau kapan ia akan kembali, " jawaban nya dapat membuat gadis itu diam menatap nya dan bergelut dengan pikirannya sendiri, entah apa yang dipikirkannya setelah mendengar penuturan lelaki itu, hanya dia dan tuhan yang tau.

 " Kalau kamu ? Apa yang kamu suka ? " Giliran dirinya yang bertanya pada gadis itu .

" Langit. " ucapnya dengan mata berbinar.

Lelaki itu mengernyitkan dahi nya , seolah memberi isyarat akan pertanyaan "Alasannya?"

Dengan senyuman yang mengembang di bibir manisnya , Arasya menjawab dengan antusias .
" Karena langit menyimpan begitu banyak arti , langit dengan sejuta kesabarannya menanti pagi menjadi malam dan malam menjadi pagi , ia membiarkan matahari dan bulan saling terjaga dimalam hari ataupun siang hari , bahkan senja dan pelangi tak kan hadir tanpa adanya langit ," gadis itu menjawab dengan tersenyum menatap ke arah langit , lalu kembali menatap lelaki itu , Zaki sedari tadi hanya memperhatikan wajah cantik arasya yang sedang bercerita, wajahnya yang teduh membuat nya nyaman terus menerus menatap nya .
All Rights Reserved
Sign up to add Langit dan Lukanya to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Zenna Story by Senaaraini
31 parts Ongoing
Zenna Story Bertepuk sebelah tangan memang sakit, tapi apa lah daya ku jika dia memang bukan ditakdirkan untukku. Percuma saja jika dia hadir hanya untuk singgah bukan menetap. Aku bukan tempatnya pulang dan aku bukan rumahnya. **** "Tolong kasih aku kesempatan buat menebus semuanya selama ini" Ujarnya ditengah derasnya hujan. Gadis itu tak menjawabnya, ia tetap diam sambil menunduk. "Tolong jangan diam aja, jawab aku!" Ujarnya lagi. "Aku gak bisa, aku udah mati rasa!" Balasnya masih dengan menundukkan kepalanya. Air mata yang menetes tersamarkan oleh tetesan air hujan yang deras. "Jangan bilang gitu, aku bakal nungguin kamu sampai kapanpun itu!" "AKU UDAH MATI RASA ZEE! JANGAN GANGGU HIDUP AKU LAGI!" Sentaknya, dengan air mata yang membanjiri pipinya. "Nggak, kita bisa perbaiki hubungan kita pelan-pelan Sheina! "Maaf, kehadiran kamu dihidupku selama ini cukup menyakitkan buat aku Ze! "Jauhi aku, jangan ganggu aku lagi, aku pamit pergi!" "Hikss.. hiks.. hikss.." kakinya ambruk begitu saja ia sudah lemas, tidak tahu harus melakukan apa lagi. Gadis yang selama ini mengaguminya diam-diam kini telah pergi meninggalkannya. Satu kesalahan berujung fatal, ia tidak pernah menyadari ada seseorang yang begitu tulus mencintai dan menyayanginya, namun selalu ia sia-siakan dan tak pernah ia perhatikan. Hingga saat ia menyadari perasaannya, ternyata gadis ini malah sudah tidak memiliki rasa untuknya. Sakit. **** ~ Jika memang memendam rasa kepadamu begitu sulit dan menyakitkan, tapi mengapa hatiku enggan tuk menyerah saat ini ~ **** Teman-temannya bisa mulai membaca lagi ya, Kelanjutan dari kisah Sheino sudah up kembali yang pasti akan semakin seru cerita kedepannya. Up setiap hari Kamis ya! Ada perubahan judul ya gais! Jangan lupa follow akun ini dan Share cerita ini!
Langit dan Cahayanya  by Rivenn23
9 parts Complete
Novel ini bukan hanya sekedar cinta remaja manis-manis. Tapi juga tentang rumah yang berantakan, trauma yang dipendam, persahabatan yang jadi pelindung, dan perjuangan bertahan di dunia yang sering nggak adil. Ini kisah tentang dua remaja yang nggak sempurna, tapi saling menemukan dalam dunia yang dingin, kejam dan berisik. Kadang mereka saling menyembuhkan. Kadang juga saling melukai. Kalau kamu pernah merasa sendirian, pernah diabaikan, atau berharap ada seseorang yang bilang. "Aku di sini, buat kamu..." Mungkin, kamu akan menemukan bagian dari dirimu di cerita ini. Untuk kamu yang pernah jatuh cinta, atau masih nunggu dicintai. Kamu pasti tahu rasanya deg-degan, takut kehilangan, berharap dipeluk tanpa diminta. Dan kadang luka yang nggak bisa kamu ceritain ke siapa pun. Namanya Arunika. Matahari yang hangat, meski menyimpan luka. Dan Chandra. Bulan yang nyaris padam, tapi diam-diam ingin dicintai. Takdir mempertemukan mereka. Di balik candaan kelas dan tawa di taman, ada luka yang tersembunyi. Juga rasa takut kehilangan yang terlalu dalam. Mereka jatuh cinta. Tapi cinta bukan segalanya, bukan. Kalau dunia terus menguji mereka. Dua hati. Dua luka. Serta langit, tempat yang mempertemukan dan yang menyatukan mereka. Selamat datang di cerita tentang kehilangan, penerimaan, dan keberanian untuk mencintai... bahkan saat kamu sendiri belum utuh. Pegang erat hatimu. Karena mungkin, ini bukan sekadar cerita mereka, tapi juga cerita kamu. ═══ ∘◦❁◦∘ ═══ Btw guyss novel "Langit dan Cahayanya" ini update setiap hari jam 21.00 WIB, dan untuk setiap 1 bab yang selesai, kita istirahat dulu sehari ya guyss.
Aksara Lingga by Larisakuma08
59 parts Complete
"masa iya anak SMA ngacak - ngacak pikiran gue?" ..... "Tolong saya sekali lagi dong pak, penguntit gila itu masih ngikutin saya. Please pak" tangannya mengatup dengan memohon agar pria itu membantunya lagi. "Oke! Sini ikut saya" Pria dewasa itu menyambar baju panjang dan lengan Lingga. memepetkannya di tembok dekat ruang ganti. "Kamu diam ikuti saya" katanya dengan tegas. .... Hani menengokkan kepalanya setelah melihat pria didepannya bersemangat melempar bola basket kedalam ring di timezone. kini ia mendapati kawannya, Lingga ternganga pada pria yang akhir - akhir ini mengisi kekosongan hidupnya. serta gadis yang berada pada ujung kanan lingga -Shenna juga terpana atas ketampanan pria brewok itu. "Gila ganteng banget anjir" Lingga masih tak mengedipkan mata dan terus memandangi. "iya woeeyy!" Hani mengiyakan. "sadar guys, umurnya 30" sedangkan Shenna yang tak dipungkiri juga merasakan hal yang sama. hanya saja dirinya sajalah yang realistis dan tetap pada batas wajar. .... "Pak Aksara Pernah dugem?" mata lingga menatap Aksara menyelidik. mencoba mencari jawaban pada manik mata miliknya. .... "Apa ayah tidak kesepian?" mobil golf melaju sedang. membawa dua penumpang, Ayah dan anak yang sudah lelah bermain golf tersebut. "rumah sebesar itu, setiap hari isinya hanya pelayan?" Lingga mengamati wajah ayahnya yang mulai keriput. entah sejak kapan garis itu muncul. mata milik ayahnya mirip sekali dengan miliknya. tidak belo dan tidak cipit. sedang. "Kenapa kamu tanya gitu?" "Ayah tampak menyedihkan" kalimat yang Lingga buat, selalu berhasil membuat ayahnya tertegun. untuk menyalahkan tak sanggup, dan membenarkan pun akan lebih menyakitkan.
You may also like
Slide 1 of 10
HUJAN WAKTU ITU cover
Zenna Story cover
Males, ribet.  cover
Langit dan Cahayanya  cover
MEISYA  cover
Cuaca cover
Aksara Lingga cover
LANGIT ASRAMA  cover
LANGIT TERBELAH CAHAYA PURNAMA cover
langit biru  cover

HUJAN WAKTU ITU

39 parts Ongoing

Kau meninggalkan DUKA untuk diriku yang banyak LUKA "GUE NGGAK PERNAH BENCI HUJAN! TAPI, HUJAN WAKTU ITU, BIKIN GUE JADI BENCI HUJAN UNTUK SELAMANYA!" Teriak Aziva. Hujan yang ia kira menyembuhkan segala luka dan membuatnya bahagia... Ternyata menjadikannya sebagai duka yang tidak dapat ia sembuhkan sampai kapanpun. Untuk pertama kalinya gadis itu membenci hujan yang selalu menjadi alasannya untuk bahagia. Untuk pertama kalinya ia berteduh dari hujan yang katanya dulu selalu membuatnya bahagia. "Aku benci caramu yang mengingatkanku pada duka dan kehilangan..." Air hujan yang jatuh membasahi bumi. "Aroma tanah basah, mengingatkanku pada kisah yang telah patah," gumam Aziva. «« »» "Semuanya akan baik-baik saja..." Kata Thala sambil memegang pipi Aziva. Matanya yang tak bohong dapat memancarkan kasih yang begitu tulus padanya. "Jangan lupa tersenyum. Senyum ini jangan pernah hilang... Senyum yang selalu jadi semangat gue jangan lo hilangin," katanya dengan nada yang tak terbantah. Air mata terus berjatuh membasahi pipi Aziva. "Dan lo harus janji sama gue. Lo bakalan selalu tersenyum, dan nggak nangisin gue. Lo harus lanjut hidup lo dan lupain gue untuk selamanya." Aziva menggelengkan kepalanya tak sanggup. "Tidak... Itu semua hanya kata penenang buat gue! Gue benci sama lo!" "Bagus, benci gue, Sa, benci gue..."