Ocha Nughraha Yasmine Yameen (Ocha), seorang mahasiswa jurusan kehutanan (Bogor). Ocha sudah memiliki hobi mencintai alam sejak dirinya menginjak usia 12 tahun, Sang ayah Aryanto Nughraha Yameen seorang pendaki sudah sering membawa sang putri semata wayangnya ini mengelilingi alam. Bagi Aryanto mencintai alam sama dengan mensyukuri nikmat pemberian Tuhan. itu sebabnya darah pendakian melekat kepada Ocha. Namun sayangnya pada malam itu Ocha tidak mau mendengar kan larangan sang nenek dan dari itu Ocha harus menanggung semua akibat dari kecerobohan teman temannya. **** Ojo bingung nak, saiki awakmu wis mati !! Wetonmu wis tak kandani rasane legi banget, wis suwe tak tunggu tekanmu, jiwamu dadi panutanku..... Seandainya malam itu aku mendengar kan larangan nenek, mungkin aku tidak se kacau ini sekarang. aku tidak mati tetapi rasanya seperti tersiksa, aku hidup namun tidak bisa berlari dan rasanya terikat . Menjadi seorang pencinta alam seperti ku menjadi catatan tersendiri, yang awalannya merasa bangga dengan kemampuan diri sendiri membuat ku lupa bahwa sejatinya manusia hidup berdampingan dengan alam lain. Rasa penasaran ku yang menunjang tinggi membuat ku ceroboh, aku melupakan satu catatan bahwa sejauh apapun arah berlari nya akan tetap sama. Semua itu berawalan dari catatan kaki seorang pendaki.All Rights Reserved