Dunk tidak pernah berniat kembali ke Bangkok setelah ia tinggal dengan nyaman di Cambridge. Ia punya flat yang sudah lunas, pekerjaan yang menyenangkan, aman, tenteram, dan teman baik yang akrab. Namun pada pukul tiga pagi di hari Jum'at, keputusan itu berubah karena adiknya, Phuwin, memberitahunya tentang gigi dan kuku yang ditemukan terpisah tanpa tubuh. Dunk sangat tertarik pada hal - hal seputar tindak kriminal. Maka saat Phuwin memintanya pulang, ia segera bersiap - siap untuk kembali ke Bangkok. Tak lama setelah ia tiba, tubuh dari gigi dan kuku itu ditemukan.