Desolacia

Novel ini mengisahkan tentang kota Desolacia, sebuah tempat yang terperosok dalam keadaan dystopia yang suram.

Di masa lalu, Desolacia dulunya adalah sebuah kota yang makmur dan indah, dengan arsitektur yang megah dan kehidupan yang penuh dengan kegembiraan. Namun, suatu kejadian misterius dan kekuatan gelap yang tak terduga mengubah nasib kota tersebut.

Desolacia kini terbalut dalam kabut kelam dan kehampaan. Bangunan-bangunan yang dulu megah kini menjadi reruntuhan dan penuh dengan tanda-tanda kehancuran. Jalanan yang dulu dipenuhi dengan suara dan aktivitas kini sepi dan sunyi, hanya diisi dengan derap langkah kosong dan angin yang berdesing. Masyarakat yang dulu hidup dengan damai dan harmonis kini terlihat terkekang oleh ketakutan dan keputusasaan.

Pemerintahan Desolacia yang dulu menjunjung tinggi keadilan dan kesejahteraan rakyatnya telah terkorupsi dan dikuasai oleh rezim otoriter. Hukum dan keadilan tidak lagi berlaku, dan rakyat hidup dalam ketakutan yang konstan. Korupsi dan kekerasan merajalela, sementara kebebasan dan harapan semakin terkikis.

Dalam lore ini, kita akan mengikuti perjalanan seorang pemuda bernama Vic Wright. Vic, seorang warga negara Kanada yang tanpa disadari terjebak di Desolacia saat sedang berlibur. Awalnya, ia datang ke Desolacia dengan harapan menemukan ketenangan dan petualangan baru, namun ia tidak menyadari bahwa kota tersebut telah berubah menjadi tempat yang penuh dengan penderitaan dan ketidakadilan.

Melalui mata Vic, kita akan menyaksikan bagaimana ia beradaptasi dengan keadaan baru yang mencekam di Desolacia. Ia akan terlibat dalam perjuangan pemberontak dan belajar menghadapi tantangan yang melampaui batas kemampuannya.

Lore ini menggambarkan perjalanan yang epik dan menegangkan, dengan tema yang mencakup kekuasaan, perlawanan, dan harapan. Di dalam cerita ini, para pembaca akan dibawa melintasi ruang dan waktu, terperangkap dalam suasana yang gelap namun dihantui oleh kemungkinan cahaya di masa depan.