Satu orang sahabat yang mengerti air matamu jauh lebih berharga, daripada banyak sahabat tetapi mereka hanya tau senyummu.
Nggak semua yang terlihat bahagia, ceria didepan, didalamnya mereka baik-baik saja. Mereka hanya manusia yang tidak ingin menjadi beban manusia lain. Alhasil mereka simpan lukanya sendiri.
"Gue nggak papa, cuma cape doang ini mah, bentar lagi juga sembuh." dia-Ervan Mahendra mengucapkan kalimatnya dengan senyum, kalau orang yang sudah tau tentang keluh kesahnya mungkin melihatnya dia sedang menampilkan senyuman miris. Dia tersenyum hanya tidak ingin orang sekitarnya tau apa yang dia rasakan.
Nyatanya luka batin lebih sakit daripada luka fisik. Walaupun sesering apapun terkena luka fisik, namun tetap saja disaat luka fisik itu mendarat percayalah mereka juga melakukan luka batin dengan tidak langsung.
"Capek? Itu manusiawi kok, ngeluh bukan berarti nggak bersyukur, tiap orang punya masalah masing-masing, tapi selagi masih bisa dipendam kenapa harus diumbar. Mereka nggak bakalan mengerti dengan nasib kamu, jadi jalanin aja sendiri, karena kamu hanya punya kamu."
HAPPY READING ALL
Tentang seorang lelaki gila yang terobsesi dengan adik sepupunya sendiri.
17+
°°°
content warning: smoking, alcohol, abusive language, kissing, promiscuity, dark romance, criminal acts, etc.