Lea menatap lelaki di hadapannya dengan tenang. "Nggak apa-apa kalo gue nggak bahagia, itu tandanya Tuhan mau gue yang ngebahagiain orang-orang."
Orang lain tidak akan mengerti masalah yang kamu hadapi, karena bukan mereka yang menjalani. Berhentilah mengeluh, nikmati semua yang terjadi. Tidak semua hal harus diceritakan. Akan ada waktu dimana kita harus berdiam untuk menyimpan rapat tanpa memberitahukan perihal masalah kita. Jangan mengira bahwa mereka benar-benar peduli, adakalanya mereka bertanya hanya sebatas penasaran lalu pergi bagaikan tidak mengenali.
Berhenti berharap lebih pada kisahnya. Karna ini bukan tentang perempuan cantik dengan sejuta penggemar, bukan juga perempuan yang kaya akan hartanya.
Cerita ini mengisahkan tentang hancurnya hati seorang kakak saat melihat orang yang dicintainya tidak bernyawa lagi, dengan posisi lehernya terikat tali mengarah ke atas plafon kamar. Dia siapa? Adik kandungnya.
Prisha nyaris menghabiskan dua windu hidupnya untuk mencintai seorang saja pria. Terjabak friendzone sedari remaja, Prisha tidak pernah menyangka jika patah hatinya gara-gara Paradikta menikah dapat membuatnya hampir mati konyol. Dia baru saja bebas dari jerat derpresi saat melihat Paradikta justru kembali ke dalam hidupnya dengan aroma-aroma depresi yang sangat dia kenali.
"Kamu pikir, kematian bakal bawa kamu ke mana? Ketemu Saniya? Kamu yakin udah sesuci dia? Jangan ngimpi Radi!"
"Mimpi? Ngaca! Bukannya itu kamu? Menikahi saya itu mimpi kamu kan?"
Dan, Prisha tahu jika Paradikta yang dua windu lalu dia kenal saat ini sudah tidak lagi ada.