Han River ( 한강 )
  • Reads 1,042
  • Votes 416
  • Parts 18
  • Reads 1,042
  • Votes 416
  • Parts 18
Ongoing, First published May 08, 2023
Mature
"I still believe there's a right time for everything, even us..."

Disebut beriman atau bodohkah seseorang yang terus menerus mendoakan suatu hal, yang ia tahu bahwa itu tidak mungkin terwujud?

Mengisahkan perjalanan kedua gadis bodoh dalam mewujudkan mimpi dan harapan mereka. Berusaha melewati batasan, bertarung dengan kenyataan dan berjuang dalam ketidakmungkinan. 'Bukankah usaha tidak akan mengkhianati hasil? ' Pikir kedua gadis naif itu. Mungkin mereka lupa bahwa takdir tidak pernah memihak pada makhluk bumi.

Note :
- Cerita dengan alur lambat
- Bahasa baku sebagai latar belakang bahasa korea
All Rights Reserved
Sign up to add Han River ( 한강 ) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Rafa  cover
Kisah Tak Sempurna cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Little Dumplings cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
The Qonsequences cover
He Fell First and She Never Fell? cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.