Naruto : Guardian Thailed Beast
  • Reads 12,156
  • Votes 809
  • Parts 31
  • Reads 12,156
  • Votes 809
  • Parts 31
Ongoing, First published May 10, 2023
Apakah Yondaime baru saja memanggilku Naruto, dia tahu namaku. Tapi dari apa yang saya diberitahu, dia meninggal pada hari saya lahir setelah menyegel Kyuubi ke dalam diri saya, jadi Bagaimana dia mengenal saya dan mengapa rasanya begitu...baik dan hangat di hadapannya.'

"Y-Yondaime-sama, bagaimana kamu tahu namaku?"

Yang keempat tidak bisa menahan senyum sedih Naruto.

"Yah, akulah yang menamaimu jadi tentu saja aku akan mengetahuinya. Bagaimanapun juga, kamu adalah putraku."

Naruto menatap dengan mata terbelalak pada pria di depannya. Pikirannya berjalan melalui sejuta pikiran, dia tidak bisa fokus pada apa pun. Idolanya, pria yang dikagumi semua orang di Konoha, pria yang ingin dia lampaui dan juga pria yang menyegel Kyuubi di dalam dirinya dan mengutuknya untuk hidup dalam kebencian dan cemoohan adalah ayahnya sendiri, ayah yang tidak pernah dia kenal. sampai sekarang...

"Kyy-kamu aaa-arrreee mm-my-yyy fff-ayah?" Naruto bertanya gagap dengan cara yang akan membuat Hinata malu, masih tidak percaya bahwa Keempat bisa menjadi ayahnya sendiri.
Public Domain
Sign up to add Naruto : Guardian Thailed Beast to your library and receive updates
or
#5hashirama
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Duke's Grip cover
OUR SECRET (SKYNANI X PONDPHUWIN)  cover
Kesayangan Bunda cover
BABY CHANIE cover
Choose Family  cover
THE BOSS BABY cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.