Sebuah pantulan cahaya bulan yang kini semakin terlihat dengan jelas di air laut. Gemerlap bintang turut mendampingi sang bulan. Juga seseorang yang menatap pantulan itu dengan tatapan kosong, perasaan bersalah yang turut mengganggunya menghadirkan sebuah rasa kesepian yang mendalam. Berjalan sendiri di antara pasir dan pantai. Langkah demi langkah menuntunku menuju ke tengah laut bersama sapuan ombak yang tenang. Tidak ada yang aku pikirkan selain rasa bersalah yang semakin menyelimuti hati ini. Semakin dalam, tubuh ini menyatu dengan dinginnya samudera. Seketika kilatan memori memenuhi kepalaku di iringi dengan gelembung yang perlahan keluar dari bibirku. Dalam dinginnya samudera, dapat aku rasakan kehadiranmu di sekitarku. Dirimu seakan berteriak di sampingku. "Bukan salahmu. Ini jalan yang aku pilih. Tetaplah disini, aku bersamamu" katanya. Tetapi aku tidak perduli. Aku ingin segera bertemu Killian. Aku tidak ingin berada di dunia ini sendirian. Killian adalah segalanya bagiku.