Story cover for WHEN THE PARTY'S OVER by chocolatierrs
WHEN THE PARTY'S OVER
  • WpView
    Reads 68
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 68
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published May 12, 2023
Sebuah pantulan cahaya bulan yang kini semakin terlihat dengan jelas di air laut. Gemerlap bintang  turut mendampingi sang bulan. Juga seseorang yang menatap pantulan itu dengan tatapan kosong, perasaan bersalah yang turut mengganggunya menghadirkan sebuah rasa kesepian yang mendalam. 

Berjalan sendiri di antara pasir dan pantai. Langkah demi langkah menuntunku menuju ke tengah laut bersama sapuan ombak yang tenang. Tidak ada yang aku pikirkan selain rasa bersalah yang semakin menyelimuti hati ini.

Semakin dalam, tubuh ini menyatu dengan dinginnya samudera. Seketika kilatan memori memenuhi kepalaku di iringi dengan gelembung yang perlahan keluar dari bibirku. Dalam dinginnya samudera, dapat aku rasakan kehadiranmu di sekitarku. Dirimu seakan berteriak di sampingku. "Bukan salahmu. Ini jalan yang aku pilih. Tetaplah disini, aku bersamamu" katanya.

Tetapi aku tidak perduli. Aku ingin segera bertemu Killian. Aku tidak ingin berada di dunia ini sendirian. Killian adalah segalanya bagiku.
All Rights Reserved
Sign up to add WHEN THE PARTY'S OVER to your library and receive updates
or
#58straykidz
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Langit Biru Nuragaku ; Na Jaemin. cover
SCYLLA'S WAY  cover
Your the Light  cover
Our Story (END) cover
I will Die With You cover
Don't Be A Stranger [END] cover
RIFKI: 17 Tahun Bersama Abang cover
Starlight |Na Jaemin| cover
Dimar (Jaemin . Isa . Jeno) cover

Langit Biru Nuragaku ; Na Jaemin.

31 parts Complete

Aku jatuh cinta tanpa aba-aba. Lewat tatapan sunyi, lewat catatan yang kuselipkan diam-diam, lewat hari-hari yang penuh degup. Namanya Na Jaemin. Ia seperti langit biru-tenang, luas, dan selalu membuatku ingin menatap lebih lama. Kami bukan sepasang kekasih. Tak ada kata jadian, tak ada janji. Tapi setiap langkah bersamanya adalah puisi yang tidak pernah selesai kutulis. Aku mencintainya perlahan, sabar, penuh harap. Dan saat ia mulai menoleh, aku mulai percaya-bahwa cinta tak harus punya nama untuk bisa membuat bahagia, ...dan patah juga.