Takdir Kejam Sang Antagonis
  • Reads 81
  • Votes 10
  • Parts 2
  • Reads 81
  • Votes 10
  • Parts 2
Ongoing, First published May 15, 2023
"Mundur dari proyek Mall itu atau kami tembak istrimu?!"
"Tembak saja, aku tidak perduli."
Mendengar jawaban dingin dari suaminya yang berasal dari telfon membuat tubuh Aurel gemetaran. Ia merasa sangat kedinginan dengan suara acuh itu. 
Pada awalnya, Aurel merencanakan penculikan untuk sekertaris suaminya karena ia sangat cemburu dengan kedekatan kedua orang itu, namun hal itu malah menjadi bumerang kepada dirinya karena dirinya juga diculik. Bukannya menyelamatkan istrinya, pria dingin itu malah pergi menyelamatkan sekertarisnya. 
Aurel menutup matanya dengan erat saat melihat sang mafia penculik menarik pelatuk dan mengarahkan senjata api itu ke arah dahinya. 
Aurel akhirnya menyesali keputusannya saat ini. Tangannya hendak mengusap perutnya yang buncit  hamil 7 bulan,  namun saat ini tangannya diikat sehingga ia hanya bisa menatap perut buncitnya dan berbisik dengan pelan."Maafkan ibu, Nak."
Sesaat sebelum peluru itu hendak meluncur ke kepalanya,  Aurel dengan kuat memejamkan matanya, namun rasa sakit yang ia harapkan tak datang sehingga Aurel dengan penasaran membuka matanya. 
Namun setelah membuka matanya,  Aurellie Wiratama sangat terkejut karena di hadapannya bukan lagi penculik namun  kue ulang tahun dan ada lilin angka 17 di atasnya.  Aurelpun menyadari kalau ia terlahir kembali ke 20 tahun yang lalu, di saat pesta ulang tahunnya yang ke 17 tahun.
All Rights Reserved
Sign up to add Takdir Kejam Sang Antagonis to your library and receive updates
or
#484female
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Rafael Natha D. cover
The Screet Life [On Going] cover
Become The Extras?! [BL] cover
SENANDUNG [END] cover
꒯꒤꒯ꋬ 𝐀𝐧𝐭𝐚𝐠𝐨𝐧𝐢𝐬 (On Going)  cover
PEONY - Antagonist's Sex Slave cover
JOANA, SHE IS AN EXTRAS  cover
TABITHA [END] cover
TOPING BUMI cover
JADI COWO cover

Rafael Natha D.

39 parts Ongoing

Hal yang pernah Rafa sesali dalam hidupnya, yaitu menaruh harapan pada seseorang yang tidak pernah menganggapnya ada. Dibenci, dihina dan disakiti baik fisik dan batinnya, seakan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi remaja yang berusia 17 tahun itu. Memangnya apa salahnya? Dia hanyalah, seorang anak yang ingin merasakan keluarga yang sesungguhnya. Bahkan demi mendapatkan hal itu, dia mengabaikan perasaaannya sendiri dan bahkan menjadi orang jahat. Sehingga membuatnya semakin dibenci. Rafa menyesal. Menyesal pernah berharap agar suatu hari mereka bisa melihat dirinya sebagai saudara dan seorang anak.