"Mas raden!"panggil aku sambil menampilkan senyuman lebar sampe terlihat deretan gigi. Dia hanya menoleh tanpa ingin menjawab. "Kalau mas raden kaya gini, kenapa ratu pengin jadi istrinya mas raden ya?"ucapku dengan bertanya tanya melihat pesona tetanggaku satu ini. Tetap, dia sibuk dengan minumannya tanpa ada minat menjawab, lagi-lagi aku bersuara "Kalau Allah takdirin aku sama mas gimana ya?" Aku hanya menatap dia nunggu jawaban, ketika aku mau ngedeket kearah dia "Saya nggak tahu perasaan kamu ke saya, tapi saya mohon kamu jangan terlalu berharap, saya punya kekasih!"ucap mas raden sembari menekan kata kekasih, aku mulai diam. Lalu melanjutkan dengan memakai sendal. "Sebelum janur melengkung ada kesempatan untuk menikung hehe"kataku dengan tawa langsung melanjutkan jalan, aku lupa tadi disuruh beli micin sama emak.All Rights Reserved
1 part