Story cover for Mawar Putih Tuan Psikopat by maharani72
Mawar Putih Tuan Psikopat
  • WpView
    Reads 603
  • WpVote
    Votes 31
  • WpPart
    Parts 33
  • WpView
    Reads 603
  • WpVote
    Votes 31
  • WpPart
    Parts 33
Ongoing, First published May 20, 2023
Bagi Zella, Lucas bagaikan sebuah bunga mawar yang indah. Zella selalu menyukai bunga mawar putihnya, namun setiap tetesan darah dari tubuhnya selalu menyertai kegiatannya dalam mengagumi mawar putihnya.  

Setiap tetesan darah ia keluarkan dengan keikhlasan hati. Namun suatu hari tetesan-tetesan darahnya semakin langka,  mampukah ia bertahan hingga mawar putihnya tak lagi menghunuskan duri -duri pada dirinya?
All Rights Reserved
Sign up to add Mawar Putih Tuan Psikopat to your library and receive updates
or
#142psycopath
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 8
Saat Cinta Tak Terucap cover
Cahaya Langit Abu Abu  ✓    cover
Our Story's cover
the devil my husband cover
STELLA (On Going) cover
Diagnosa Cinta Sang Mafia  cover
MAFIA VS MUSLIMAH cover
White Rose (Blood) ❇ h.s cover

Saat Cinta Tak Terucap

29 parts Complete

Aira, seorang mahasiswi seni yang introvert, merasa nyaman dengan dunianya yang sunyi. Di balik ketenangannya, ada luka lama yang masih mengganggu hatinya-rasa takut untuk jatuh cinta lagi setelah perpisahan traumatis dengan ayahnya. Ia memilih untuk hidup tanpa melibatkan perasaan, menjalani hari-harinya dengan rutinitas yang aman dan terkontrol. Namun, semuanya berubah saat ia bertemu dengan Raka, seorang mahasiswa film yang baru pindah ke kampusnya. Raka yang ceria dan penuh perhatian membuat Aira merasa tak nyaman, tetapi perlahan ia mulai melihat sisi lain dari diri Raka yang membuatnya merasa dihargai dan dipahami. Meskipun demikian, Aira masih diliputi ketakutan akan hubungan yang lebih dalam. Seiring berjalannya waktu, perasaan antara mereka semakin berkembang, tapi Aira berusaha keras untuk menghindarinya. Dia takut jika dirinya membuka hati, luka lama itu akan terbuka kembali. Raka, yang jatuh cinta pada Aira, tidak ingin menyerah begitu saja. Dia tahu ada lebih banyak di dalam diri Aira, dan dia bersedia menunggu. Akankah Aira mampu menghadapi ketakutannya dan menerima cinta yang datang dengan perlahan? Ataukah ia akan terus membiarkan cinta yang indah itu hanya menjadi sesuatu yang tak terucap?