Sharon ingat saat dia terpeleset dari kamar mandi dan tiba-tiba masuk ke salah satu novel yang pernah ia baca. Kabur ke rumah nenek untuk menghindari penyiksaan dari Ayahnya, ia justru masuk ke lubang masalah lebih besar saat menyadari ia adalah kaki tangan menjijikan dari protagonis. Bukan masalah saat protagonis cerita adalah sosok laki-laki manis dengan rupa yang teramat tampan dan kepribadian seribu kebaikan. Sayangnya, protagonis novel itu adalah orang gila, haus darah, manipulatif, dan penuh obsesi yang berkedok pahlawan! Yang terparah protagonis adalah suaminya! Tidak! Dia bukan suami impian Sharon selama ini! Karena impiannya adalah antagonis dalam novel tersebut untuk menjadi suaminya dan sialnya antagonis adalah sahabat dari protagonis pria! *** "Duchess, kau tahu bagaimana aku menunjukan rasa cintaku kepadamu, bukan?" Pria sinting! Sharon benar-benar akan berteriak saat tangan Ambrose mulai merambat dengan sebilah pisau buah menyusuri lehernya yang putih. "Aku akan bertambah mencintaimu ketika dirimu membawa kembali koleksi kepala-kepala bangsawan sebagai jembatanku." Ambrose mengakhiri kalimatnya dengan mendecap lidah seraya menggores sekitar leher Sharon yang mulai mengeluarkan darah. Siapapun! Selamatkan Sharon! Tolong! *** *picture source : pinterest and cover all right credit to owners
8 parts