OPENING Dalam tidurnya, Alena mendengar seseorang memanggil namanya namun matanya tidak ingin terbuka karena kelelahan dan ia masih butuh tidur untuk waktu yang lama. Tapi beberapa waktu kemudian, ia merasakan punggungnya dihujani ciuman hangat hingga menjalar berakhir pada bokongnya. Alena membuka matanya spontan dan menoleh ke belakang tubuhnya. Ia menjernihkan kepalanya dan mengumpulkan potongan ingatan semalam. Adi, bar, seorang pangeran, toilet, hotel dan RADIT! Ia masih berada bersama Radit hingga saat ini. "Dit, kamu ngapain?" Tanya Alena dengan suara sengau karena baru saja terbangun dari tidurnya. "Sarapan." Jawab pria itu serak. Ya, suaranya memang berat namun pagi ini terdengar lebih berat dan serak. Perpaduan yang sangat seksi bagi Alena bahkan hanya dengan mendengar suara pria itu. Radit kembali menciumi punggung dan menuju ke bahunya. Mencium Alena dari belakang setelah memalingkan wajah wanita itu agar menghadap padanya. Sambil melakukan itu, Alena merasakan sesuatu terselip di bagian bawah tubuhnya. Matanya membulat saat menyadari pria itu sedang memasukkan miliknya ke dalam tubuh Alena. "Dit, aku ngga bilang mau ngelakuin ini lagi sama kamu." "Well, you're still here jadi aku anggap kamu masih mau melakukan ini."