Aricia, aku mengerti bahwa bahagiamu tak dapat kucukupi bahkan aku hanya mendatangkan duka bagi kita. Kini, aku hanya dapat menghakimi diri dalam penyesalan melepasmu dan mengabiskan sisa rasaku padamu dengan bersembunyi dari dunia. Andai saja, aku bisa untuk kembali pada hari itu. Mungkin saat tak hanya ingatan yang ku punya, tetapi jika ini garis takdir yang tuhan berikan untuk kita maka biarlah ingatan ini abadi. Terbanglah Aricia, ku berharap bahagiamu kelak menyertai langkahmu. Yogyakarta,28 Juli 2001. Gyan.