[ Sebagian cerita ini sudah diunpublished ]
REPEATED
• re·peat·ed /rəˈpēdəd/
Butuh lima tahun untuk benar-benar mengakhirinya, pernikahan mereka.
--
Lyre Kanantya menyetujui gugatan cerai yang dilayangkan suaminya, Kagendra Pradipandya. Itu terjadi bukan tanpa alasan.
Pertama, mereka menikah karena situasi yang tidak bisa dihindari. Akibat percintaan satu malam yang menghasilkan.
Kedua, setelah menjalani kehidupan rumah tangga selama ini, memang tidak ada percikan api asmara apalagi debaran tanda jatuh cinta.
Ketiga, yang terpenting bagi Lyre adalah hak asuh penuh atas Ravel Pradipandya, sisanya dia tidak peduli.
Namun benarkah, pernikahan mereka dapat berakhir begitu saja?
.
[ Sagitta Lyre Kanantya & Kagendra Aristide Pradipandya ]
--
[-] A romance story by Shaanis
[-] Created on Thursday, May 25, 2023
[-] This story is just a fiction, if there any similarities; places, names, and incidents, are just a fluke and there's no element of intent, thank you
Lintang telah memilih jodohnya sejak dini. Di ulang tahunnya yang kesembilan tahun, Lintang mengarahkan telunjuknya pada sosok Sadam Aisena Salim. Dan di hari itu pula kehidupan Sadam berubah total.
"Ma, Pa, Lintang mau menikah dengan dia!"
Sadam terdiam di tempatnya. Menatap anak sembilan tahun itu dengan tatapan horror. Tawa juga tepuk tangan keluarga besar justru semakin mengurung Sadam dalam ketakutan. Guyonan kedua keluarga besar membuat Sadam terasa semakin tercekik.
Hingga di usianya yang sudah cukup umur, Sadam memilih untuk melarikan diri ke luar negeri. Menghilang dan melupakan kehadiran mimpi buruk yang selalu menghantunya dalam wujud anak kecil dengan gigi ompong.
Sejauh apapun ia berlalu, guyonan aneh itu terus menghantuinya. Sampai Sadam memutuskan untuk kembali. Ia bertekad untuk mengakhiri semua mimpi buruknya. ia harus mengakhiri guyonan keluarganya yang tak berhenti meskipun itu sudah berlalu bertahun-tahun lamanya.
Namun ada yang aneh, ketika Sadam ingin berhadapan dengan mimpi buruknya ia justru bertemu dengan seorang bidadari?
"Siapa?"
"Ini saya Sadam. Calon suamimu."
"Ah... anak cengeng itu?"
"Huh? Anak ... cengeng?"
Untuk kedua kalinya, Sadam dibuat tak berkutik oleh Lintang Biru. Namun kali ini kenapa rasanya ada yang aneh? Seharusnya tidak seperti ini!