Story cover for On Our Wedding Day by paperjungkook
On Our Wedding Day
  • WpView
    Reads 6
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 6
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published May 25, 2023
Neira menatap netra Bian yang memantulkan sinar rembulan, lelaki itu tersenyum tipis sembari menyapih rambut wanitanya yang terbawa angin.

"Sejak kapan?" 

"Hm?"

"Sejak kapan kau mencintaiku?"

Satu pertanyaan yang selalu ingin ia sampaikan kepada Bian, kini berhasil ia ucapkan.

"Sejak hari pernikahan kita."
All Rights Reserved
Sign up to add On Our Wedding Day to your library and receive updates
or
#166mariage
Content Guidelines
You may also like
PEREMPUAN YANG MENCINTAI HUJAN by Puspa_Seruni
54 parts Complete Mature
Semua orang menunggu dengan dada berdegup kencang. Kabar yang berembus sejak semalam tentang badai yang mengamuk di tengah lautan, membuat masyarakat pesisir pantai dilanda kecemasan. Begitu juga dengan Sekar, anak perempuan Haji Zainal juragan kapal, dirundung kegelisahan. Ia tak bisa nyenyak tidur semalam, pikirannya terus saja melayang pada Azzam yang terombang-ambing di atas kapal. Saat mentari belum sepenuhnya terjaga, Sekar berlari menuju dermaga. Kakinya melangkah cepat. Gerimis dari sisa hujan semalam tak dihiraukannya. Panggilan Haji Zainal juga tak digubrisnya. Pelabuhan telah ramai orang menunggu dalam diam. Semua mata memandang ke arah lautan dengan tatap penuh pengharapan. "Cuaca sedang tidak bagus, Bang. Angin barat mulai datang." Sekar menjawab sambil merunduk saat Azzam berpamitan di halaman belakang. Azzam yang kala itu harus mengambil jaring di gudang belakang, tanpa sengaja bertemu dengan Sekar. "Doakan saja Abang, ya. Insya Allah tidak ada apapun yang akan terjadi." Suara Azzam bagai obat penenang bagi Sekar, gadis itu mengangguk perlahan. Ikhlas melepas kekasihnya pergi berlayar ke tengah lautan. Sekar sudah merapal doa sepanjang siang, bahkan hingga malam. Apalagi ketika hujan deras mulai turun disertai angin kencang, Sekar tak henti memutar biji tasbihnya, mendoakan sosok lelaki yang ia harap kelak menjadi imam dalam hidupnya. Sekar mengusap matanya yang basah. Matahari telah sepenuhnya menampakkan diri, membelai kulit Sekar yang mulai kemerahan. Banyak kapal yang sudah bersandar, tetapi kapal yang dinaiki Azzam belum keliatan ujung haluannya. Seseorang menepuk bahunya, ia menoleh. Haji Zainal telah berdiri di belakang Sekar menyusulnya. "Ayo, pulang, Nduk. Apa yang kau cemaskan?" Sekar tidak menjawab ajakan bapaknya, matanya tetap awas mengamati satu persatu perahu yang mulai menurunkan jangkarnya. Semua orang tersenyum penuh kelegaan, kecuali dirinya yang masih termangu di ujung dermaga menunggu kepulangan Azzam.
You may also like
Slide 1 of 10
Hah Kita Nikah??? Masa Sih? cover
Duda Lebih Menggoda (END) cover
Hujan dan Cintaku cover
TRIANGLE (END) cover
Will You Take Me Back ? cover
Mr. Right For Now cover
accident cover
Aunty! I Love You (END) cover
Crazy Marriage cover
PEREMPUAN YANG MENCINTAI HUJAN cover

Hah Kita Nikah??? Masa Sih?

65 parts Complete

"lo itu istri gue!" "sejak kapan? Gua ga pernah ngerasa tuh kalo gua udah nikah, apalagi nikah nya sama lo" "berapa kali gua harus bilang ke lo kalo kita udah nikah, apalagi yg harus gua buktiin?" sambil memandang dengan sendu.