"Temenan sama lo dari jaman SMP gini-gini aja ya..." "Lo berharap gue berubah gimana sih Be?" Tanya nya. "Ya lo punya pacar kek, temen deket kek, sahabat, TTm kek, apa gitu. Lo gak bosen ngintilin gue terus?" Tanyaku sambil menatap kearahnya, dia mengulum senyum. "Gak usah senyum-senyum, percuma juga." Dan CUP! Dia menciumku tepat dibibir, aku sedikit kaget dan melotot. "Ndra..." "Apa?" "Lo nyium gue?" "Iya, emang kenapa?" Tanya nya balik. "Lo berisik banget sih..." Dia masih terkekeh melihatku yang seketika mematung. "Dirandra..." Aku langsung memukul bahunya kesal dan dia malah tertawa lepas. "Lo kebiasan banget sih..." Ucapku memanyunkan bibir. "Mau lagi?" Tanya nya sambil menatapku, wajahnya dan wajahku sudah berhadapan. Dia mendekatkan wajahnya kearahku. "Gue boleh ngelakuin yang lebih ke lo gak Be?" Ucapnya tepat dihadapanku, aku bisa sedikit merasakan sedikit deru nafasnya. "Boleh Be?" Ucapnya sedikit menggoda dan seperti menunggu jawaban dariku, aku sedikit memejamkan mata. "Gue mau ngelakuin itu atas ijin lo..." Ucapnya. Tapi tiba-tiba dering ponselku berbunyi dan membuyarkan semuanya, aku langsung tersentak kaget. Aku pun langsung mengalihkan wajahku dari hadapannya dan dia seperti menghela nafas panjang. "Iya hallo..." Ucapku. "Lagi dimana..." Aku langsung melihat layar ponselku, ada nama Daffi. *Happy Reading