summary
"I like you" - Rikhael Gerrard Sebastian
"I don't care" - Arella Jaqueline Refara
Sebuah kisah cinta antara seorang playboy dan gadis yang anti dengan laki-laki
Rikhael Gerrard Sebastian, pemuda 17 tahun yang tampan, rahang yang tegas, mata yang tajam, hidung mancung, kulit yang seputih susu, dia bagaikan dewa. Dia biasa di panggil Khael dan dia adalah seorang playboy akut di SMA Angkasa Bumi. Dia masuk ke dalam kelompok laki-laki paling diincar di sekolahnya. Bukan hanya karena tampangnya, dia juga kaya. Orang tuanya memiliki sebuah perusahaan di bidang modeling dan style. Perusahaan itu suatu saat akan menjadi miliknya, karena ia anak tunggal. Dari kelebihannya itu, dia memiliki kekurangan juga tentu saja. Dia minus di akhlak dan akal. Hidupnya sekarang hanya tentang perempuan dan kesenangannya di bidang musik, nilai mah nanti aja.
Arella Jaqueline Refara adalah seorang gadis 16 tahun yang cantik. Memiliki garis wajah yang tegas dan mata yang tajam. Dia bukan berasal dari keluarga yang akur dan damai, itulah yang membuat sifatnya dingin dan keras, membuatnya cukup disegani oleh anak-anak yang lain. Itu membuatnya tak tersentuh dan tidak memiliki teman, namun ia baik-baik saja dengan hal itu. Prestasinya sangat baik dan banyak tentu saja. Dia benci pada satu hal, laki-laki.
Arella bukanlah anak yang mencolok, hobi nya menyendiri di tempat yang sepi dan gelap, hampir tak pernah terlihat di luar jam pelajaran. Lantas, bagaimana Khael yang populer dan sangat silau itu suka padanya?
"Gue ga mau jadi korban dari hobi aneh lu"
"Ga akan, lo bakal jadi satu-satunya"
"What a bullshit"
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.