etelah satu minggu kelulusan ku dari sekolah menengah atas akhirnya aku masuk kategori pengangguran di negaraku tercinta ini. Bangun pagi tanpa cuci muka langsung turun untuk sarapan Bersama yang lain. seperti biasa, aku tidak peduli dengan ocehan yang meledek diriku, yang penting aku masih cantik walau tanpa cuci muka terlebih dahulu. itulah aku Leo yuarvi kalson. si anak kesayangan. kata mereka yang melihatnya sekilas. Lagian mengigat hari merupakan hari pertamanya kembali ke rumah ini. Karena di tempat sebelumnya yaitu di rumah neneknya dia ada yang harus urus terlebih dahulu sebelum balik ke jakarta dimana rumahnya berada. Lagian jika aku terlambat turun ke bawah mereka juga yang repot memanggilku, dan sarapan mereka akan tertunda tanpa kehadiranku. "pagi semua..." sapaku dilanjut dengan suara decitan kursi yang ku geser, lalu mendaratkan bokongku disana. "pagi juga sayang..." balas Diana dan dibalas yang lainnya. "menikmati banget kayaknya liburnya yah kak" ucap panji yang memperhatikan tingkah kakaknya itu beberapa hari ini. "seperti yang terlihat!" balas leo yang membuat yang mendengarnyaa geleng kepala. "sihar brangkat dulu ya Mih, Pih" ucap sihar sambal mengecup pipi Diana seperti biasanya. Dilanjut menyalimi james yang baru saja datang ke meja makan untuk sarapan. "leo kangen banget sama lo bang" ucap leo memeluk sihar sembarang. ya mereka belum jumpa tadi malam karna leo langsung istrahat tidak menunggu sihar yang memang lagi pulang malam. "iya abang juga kangen sama adek bar-bar abang" ucap sihar membalas pelukan adeknya itu. "sarapan dulu" terdengar intruksi James papi mereka. "udah Pih" sahutnya lalu pergi buru-buru menghilang dibalik pintu. "buru-buru banget sih" ucap leo entah pada siapa. "telat kali" sahut panji. "sudah ... habiskan sarapan mu nanti kamu juga ikutan telat" ucap diana mengingatkan anak bungsunya itu.All Rights Reserved
1 part