⚠️🔞
Alexandra Alano, seorang detektif yang telah lama bekerja menangani berbagai kejahatan, kini menghadapi kasus yang paling rumit dalam kariernya. Korban-korban yang ditemukan memiliki hubungan dekat dengannya, seorang teman lama, seorang kolega, bahkan seseorang yang ia cintai. Semua tewas dengan cara yang serupa, dan satu-satunya petunjuk adalah luka sayat berbentuk angka tujuh di tumit mereka. Luka itu seperti pesan yang penuh teka-teki, tetapi kosong dari konteks yang dapat ia pahami.
Setiap petunjuk yang ia gali selalu membawa Alexandra kembali ke lingkaran yang sama, tanpa jawaban yang jelas. Ia mulai mempertanyakan dirinya sendiri, apakah ini kebetulan, atau ada seseorang yang dengan sengaja menargetkan hidupnya? Ketegangan semakin memuncak saat ia menyadari bahwa pelaku seakan selalu satu langkah lebih maju, meninggalkan dirinya dalam bayang-bayang kegelapan.
Sementara itu, di tempat lain, seseorang hidup dalam pelarian yang menyakitkan. Tubuh mereka penuh dengan luka, beberapa masih basah, yang lain telah menjadi bekas yang mengingatkan pada trauma masa lalu. Nafas mereka berat, langkah mereka tertatih, tetapi mata mereka penuh dengan kebencian yang dingin. Dunia telah merenggut segalanya dari mereka keluarga, rumah, bahkan rasa aman. Dalam kekosongan hidup itu, mereka menemukan satu alasan untuk terus bertahan yaitu, balas dendam.
Hari-hari mereka dihabiskan dalam bayang-bayang, merancang rencana dengan hati-hati. Mereka tidak peduli dengan kehidupan yang akan datang, karena hidup mereka kini hanya berputar di sekitar misi tunggal itu. Dalam keheningan malam, mereka saling menguatkan, meskipun kata-kata tidak lagi diperlukan.
Jalur mereka mulai mendekat, tanpa mereka sadari, pada sosok Alexandra Alano. Ketika kenyataan ini terungkap, bentrokan antara ketidakadilan, dendam, dan kebenaran akan menciptakan badai yang tak terhindarkan.
Seorang gadis clairtangent.
Sesosok kenangan yang dihidupkan.
Seorang pemuda yang luput dari kematian.
Dan sebuah janji untuk saling menjaga.
Rhea Rafanda, siswi kelas 12, memiliki kemampuan clairtangency. Ia dapat membaca kenangan melalui sentuhan. Dengan bakatnya, ia membantu polisi memecahkan kasus-kasus buntu dan diberi nama kode, Clair.
Tapi, kenangan tentang kekerasan dan kematian dapat menyakiti fisik bahkan memblokir memori Rhea. Itu sebabnya, Rhea dijauhkan dari kasus-kasus traumatis.
Saat kasus kematian Aidan Narayana mengemuka, Rhea melanggar larangan dan melibatkan diri. Tidak mungkin kakak kelas yang ia kagumi dan menjadi cinta pertamanya itu bunuh diri. Rhea pun menghidupkan sosok kenangan Aidan untuk menemukan petunjuk.
Bagaimana kalau ternyata Aidan meninggalkan pesan-pesan tak terduga untuknya? Bagaimana kalau memorinya sendiri yang terpendam malah tergali?
Seolah belum cukup rumit, muncul laki-laki misterius membayangi Rhea dan sahabat-sahabat Aidan. Mendadak, Rhea harus bersinggungan pula dengan Sky Lee, pemuda asing yang dikejar-kejar pembunuh bayaran.
Demi mengungkap kebenaran dan melindungi orang-orang terkasih, Rhea harus mengerahkan clairtangency melebihi batas.
cover
Desain oleh Ary Nilandari
ilustrasi Aidan dan Rhea oleh Rui Kaiser