SABARA YASENA

Sabara Yasena mendesah jengkel, kepalanya tertoleh kebelakang menatap punggung seorang perempuan yang sudah melewatinya tanpa menoleh sedikitpun kearahnya. Hanya satu prempuan yang tak pernah menoleh kearahnya yaitu Giana Frisila si anak Beasiswa yang selama 3 tahun telah menarik perhatiannya.

mereka satu SMP namun tak sekalipun Bara dan Giana satu kelas ataupun bertegur sapa, ia berharap semoga di awal SMA ini mereka akan satu kelas.

///

Giana Frisilia berjalan lurus, ia tak sedikitpun menghiraukan seseorang yang sejak tadi berdiri di ujung koridor sekolah, Giana sebisa mungkin tak ingin terlibat dengan si pangeran sekolah Sabara Yasena.

Giana selalu mengabaikan keberadaan Bara, bukan tanpa sebab ia tak ingin berurusan dengan orang paling berbahaya di sekolahnya itu, selain pangeran sekolah ia juga di juluki pangeran brutal, si biang onar, suka hura-hura, dan gemar bertarun yang sialnya adalah si jenius.

ia hanya berdoa semoga awal SMAnya ini ia tak akan satu kelas dengan Bara, sama dengan tahu-tahun SMPnya dulu, mereka tak pernah sekalipun satu kelas dan Giana sangat senang dengan kenyataan itu.