Summer Loving

"Anya sahabat aku Ca. Dia lagi sakit."

Acha tersenyum getir. Boleh kah Acha cemburu? pernah kah pacarnya lebih memprioritaskan dirinya dibanding Anya? kemarin waktu Acha sakit, Rasya bahkan tak menjenguknya sama sekali.

Saat Acha tanya dimana Rasya waktu ia sakit, jawabannya 'Anya minta dianter ke salon lagipula kamu nggak sendiri dirumah, sedangkan Anya dia sendiri aku nggak mau Anya kenapa kenapa dijalan, tolong ngertiin cha.'

Mengingatnya saja membuat Acha muak.

Rasya mengacak rambutnya prustasi membuat Acha tertawa hambar. "Dugaan gue bener kan lo suka sama dia?"

Terkejut. Tahu darimana Acha? Rasya menatap Acha enggan menjawab.

"Bener lo suka sama dia? JAWAB BRENGSEK!!"

"Lo bisa nggak jangan nyolot ca! Kalo iya gue suka sama Anya lo mau apa hah? mau labrak Anya? mau nyakitin dia?" Tanyanya mulai tersulut emosi.

Ternyata benar. Cowo bajingan didepannya saat ini memiliki perasaan kepada Anya lebih dari sekedar sahabat.

Mati matian Acha menahan buliran bening di kelopak matanya. Bohong jika ia tak memiliki perasaan apapun lagi pada Rasya. Nyatanya sampai saat ini rasa sayangnya masih utuh untuk cowok didepannya sekarang. 4 tahun bukanlah waktu yang singkat sampai Acha gampang untuk melepaskan Rasya.Dirinya memang bodoh bertahan selama itu kalau saja dulu ia memilih pergi dari kehidupan Rasya mungkin saat ini ia sudah move on.