"Maaf, jika saya dan keluarga saya lancang mendatangi rumah kalian tanpa kalian ketahui. Sebenarnya saya ingin mengkhitbah anak bapak dan ibu, saya sudah berikhtiar dan putri bapak lah jawaban dari ikhtiar saya." "Bismillahirrahmanirrahim, dengan izin Allah dan restu bapak ibu. Saya terima khitbah habib Zakarya." 🎀🎀🎀 "Jadi gini, sebelum maaf kalau membicarakan ini tidak secara langsung. Saya sebagai orang tua Zakarya membatalkan pernikahan ini, karena Zakarya telah saya jodoh kan dengan ning Ros dan besok hari Jum'at mereka akad nikah jangan lupa datang ya. Maaf sekali lagi telah menaruh harapan pada kalian." Jelas Uzzi. "Zi, maksud kamu gimana? Kalau sudah di jodohkan ngapain kalian datang ke rumah saya kemarin?" Entah ide dari mana tiba tiba habib Zakarya berucap, "Tapi kalau Anggun mau saya jadikan madu, nanti saya urus sama Ning Ros." "KAMU GILA? SAYA TIDAK PERNAH MENDUAKAN ISTRI DAN ANAK SAYA, KAMU SIAPA? SAYA TIDAK PEDULI MAU KAMU CEO, HABIB, ULAMA SEKALI PUN JIKA KAMU MENDUAKAN ANAK SAYA, SAYA TIDAK TERIMA." Ucap Khoir menggebu gebu. 🎀🎀🎀 "Anggun, kamu masih ingat aku?" Tanya Ibra sambil menunjuk dirinya. Anggun mengerutkan kedua alisnya, Ibra yang mengetahui kebingungan Anggun pun berkata. "Aku, mas Ibra." Ucap Ibra dangan senyum tipis. Ibra mendekat kearah Anggun, saat akan meraih tangan Anggun tiba tiba dari arah samping Ibra dorong keras oleh habib Zakarya hingga Ibra tersungkur ke samping. "Maksud anda apa?" Tanya Ibra dengan nada tak senang. "Kalian itu belum ada ikatan halal, bukan mahram." "Memang anda siapa? Suka banget ganggu hubungan orang." "Saya calon suami Anggun, setelah Anggun lulus kita akan menikah." Tegas habib Zakarya. "Kenapa? Kaget? Mangkanya kalau sudah dapat wanita seperti Anggun jangan di sia sia kan." Lanjut habib Zakarya dengan nada mengejek. 🎀🎀🎀 Penasaran dengan ceritanya? Yuk buruan baca, jangan lupa vote dan komen. Tetap jaga adab saat berkomentar yaa.