Bukan menceritakan tentang anak SMA yang sedang jatuh cinta atau persahabatannya melainkan menceritakan tentang kehidupan Mikha El-Hariz di pondok. Ia merasa menjadi seorang babu dari kakak tingkatnya yang bernama Oxyan Aprilio, ia bahkan tak tau kenapa Oxy memperlakukannya sebagai babu, ya babu kerna kehidupan Mikha penuh dengan perintah dari Oxy.
Rasanya sangat kesal kerna itu ia merasa tidak betah di pondok, tapi rasanya juga sedikit senang kerna ihwal itu ia bisa sedikit lebih dekat dengan Oxy yang merupakan keponakan dari kyai dan ia juga dijuluki santri multitalent yang sedikit demi sedikit dapat merubah dirinya.
Oxyan Aprilio seorang santri berdarah dingin ia merupakan keponakan dari sang kiyai sekaligus anak dari pemilik tanah pondok. Oxy memperlakukan Mikha kerna alasan tersendiri.
Karya pertama harap dimaklumi:)
Langsung aja baca ceritanya.
Jangan lupa follow vote dan komen...
*Author masih mondok jadi, bakal jarang up*
Gedang tak habis pikir kenapa orang tuanya sepertinya sangat menginginkan ia menyukai laki-laki, padahal ia sendiri adalah seorang laki-laki juga. Hal itu bukan perasaan Gedang saja. Kenyataannya orang tuanya lebih menyukai kalau dirinya membawa teman laki-laki dibandingkan saat ia memperkenalkan seorang gadis cantik sebagai pacarnya.
Normalnya, orang tua berharap kalau anak lelaki mereka menyukai seorang gadis, bukannya lelaki juga. Apalagi di dalam keluarga Gedang ia adalah anak lelaki satu-satunya. Seharusnya orang tuanya berharap kalau Gedang pure straight, bukan justru merubahnya menjadi lelaki gay. Tapi hal ini benar-benar terjadi dalam kehidupan Gedang. Aneh memang. Orang tuanya sangat berharap kalau anak lelaki mereka satu-satunya itu menyukai sesama jenis.
Apa sebenarnya tujuan orang tua Gedang? Dan siapa pula pria tampan yang tiba-tiba muncul di hadapannya tepat di hari ulang tahunnya yang ketujuh belas? BANGSAAATTTT...!!!